About

Gagal Moveon, Praboker Berani Fitnah Tuhan




Husni Kamil Manik, ketua KPU meninggal dunia. Saya sebagai dan seword.com mendoakan agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah.

Sumbangsih Husni Kamil Manik bagi negara ini sudah sangat luar biasa, dengan mengawal Pilkada sejak 2012 sampai 2015, pemilu legislatif serta Pilpres 2014.

Presiden Jokowi, JK, Wiranto, SBY sampai Abu Rizal Bakrie sudah mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Husni. Banyak orang dan rakyat biasa juga sudah ikut mendoakan.

Namun dari sekian banyak ucapan belasungkawa, ternyata ada sekumpulan sapi berwujud manusia yang menghujat Husni Kamil Manik dan mengaitkannya dengan Pilpres. Mereka berpikir Allah sudah membunuh Husni karena sudah berlaku curang pada Pilpres 2014 lalu. Lalu kemudian mereka menakut-nakuti Jokowi, JK sampai Megawati, mereka pikir Allah juga akan mencabut semua mereka karena mereka yakin bahwa kalau tidak curang, seharusnya Prabowo yang menang. Padahal soal kematian, semua yang hidup pasti mati. Dan sepanjang saya pernah mengaji soal agama, tidak pernah saya dapati teori bahwa Allah menghukum hambanya dengan kematian. Sebab hidup, mati, rejeki dan jodoh adalah taqdir, sama sekali bukan hukuman (mohon dikoreksi kalau ini salah).

Sebelum membahas dari sudut pandang agama Islam, saya ingin mengikuti pola pikir mereka yang cukup sapi ini.

Jika indikator curang tidaknya Pilpres 2014 adalah kematian seseorang, maka Prabowo PASTI curang. Sebab ketua umum Gerindra, Suhardi, meninggal dunia hanya sebulan setelah Pilpres. Sementara Husni Kamil Manik meninggal dunia setelah 2 tahun pasca Pilpres.

Tapi memang sapi-sapi sebelah ini otaknya kurang sekilo. Sudut pandang mereka tentang sesuatu hanya memenangkan dirinya sendiri, bahkan meski untuk sesuatu yang salah kaprah seperti kematian seseorang.

Selain itu, hujatan yang mereka sampaikan menjadi bukti kongkrit bahwa sampai sekarang mereka belum menerima kekalahan pada Pilpres 2014 lalu. Sapi-sapi berdaster timur tengah dan kuda-kuda hambalang (disingkat: Praboker) ini masih gagal moveon dan berhalusinasi bahwa Prabowo menang dan Jokowi curang. Hal ini menjadi menarik karena setidaknya kita jadi tahu, bahwa apapun yang mereka sampaikan pasti subjektif dan berdasarkan ego.

Untuk itu saya sebagai founder seword.com menghimbau agar semua masyarakat mengerti dan memahami kondisi kejiwaan yang Praboker alami. Jika Prabowo yang gagal moveon, saya pribadi memaklumi. Sebab Prabowo sudah kampanye bertahun-tahun di media, sudah pengalaman mendampingi Megawati pada pilpres sebelumnya, ketua umum partai dan habis triliunan rupiah. Tapi kalau Praboker yang bukan keluarga Cendana, tidak ada hubungannya dengan Prabowo, hanya pasukan tai kuda, namun sampai sekarang masih gagal moveon, ini patut masuk rumah sakit jiwa untuk mendapat perawatan intensif. Paragraf ini saya tulis dengan sangat serius. Mereka perlu dirawat. Namun berhubung keluarga mereka tidak menyadari hal ini, kita sebagai orang yang melihat tingkah mereka minimal harus memaklumi.


Memfitnah Tuhan

Dulu ada sekelompok orang mendatangi Rasulullah, mereka ingin protes karena Abbas memukul salah satu dari keluarga mereka. Setelah ditanya kenapa dipukul, ternyata karena orang tersebut menghina ayah Abbas yang sudah meninggal dunia. Rasulullah kemudian bilang supaya tidak mencela orang yang sudah meninggal.

Pada kasus Husni Kamil Manik, beliau dituduh dan difitnah sudah melalukan kecurangan pada Pilpres lalu. Sehingga Allah menghukumnya dengan kematian. Tuduhan ini tidak hanya ditujukan kepada Husni, tapi juga kepada Allah. Karena Allah tidak menghukum manusia dengan kematian.

Jujur saya merinding melihat sekelompok Praboker yang tak takut dengan Allah. Kalau sebelumnya mereka memfitnah Jokowi mati, hapuskan Menteri Agama, hapus Perda syariah, saya tak begitu merinding sebab yang difitnah adalah sesama manusia. Tapi kalau Allah mereka jadikan objek fitnahan, ini luar biasa.

Jika kita mau bersikap seperti FPI, pokoknya nahi mungkar, maka orang-orang yang sudah mencela Husni ini sangat layak disweeping dan dipukuli. Mereka juga sangat layak disiksa karena sudah memfitnah Allah.

Namun berhubung mayoritas kita adalah orang yang tau batasan, maka mungkin kita yang waras dan paham hal ini perlu meminta maaf kepada Allah SWT, semoga negara ini tidak diberikan musibah besar seperti gempa dan tsunami akibat ulah para Praboker. Untuk itu, apapun agama anda, saya mohon sempatkan waktu untuk meminta maaf kepada Tuhan masing-masing, semoga apa yang Praboker lakukan tidak membuat Tuhan murka dan menimpa kita semua. Aamieen.

Berhubung ini soal kematian, saya ingin sedikit tambahkan tentang adab sopan santun pada keluarga orang yang meninggal.

Dalam Islam, ada larangan mencela orang yang sudah meninggal. Karena dia tidak bisa lagi mendengar dan menjawab. Sementara celaan kita akan menyakiti orang-orang yang masih hidup. Riwayat Bukhari.

Jika ingin membicarakan, dianjurkan membicarakan kebaikan-kebaikannya, agar menjadi motivasi bagi semua orang. Riwayat Nasai.

Sekarang begini, jika membicarakan keburukannya saja tidak boleh atau dilarang, apalagi memfitnah orang yang sudah meninggal? Masih juga menfitnah Allah sudah menghukum Husni dengan kematian karena melakukan kecurangan pada Pilpres 2014. Duh…rasanya iblispun tak akan memfitnah sebegitu kejamnya. sumber: seword

0 Response to "Gagal Moveon, Praboker Berani Fitnah Tuhan"

Posting Komentar