About

FPI Ditolak di Dewan Masjid Kalimantan Barat

PONTIANAK  – Kalangan internal mengakui ada resistensi kelembagaan Front Pembela Islam (FPI) di kepengurusan Dewan Masjid Provinsi Kalimantan Barat.
Hal itu dikemukakan salah satu pengurus Dewan Masjid Provinsi Kalimantan Barat, Haji Leno (64 tahun) dalam rapat internal komunitas Suku Dayak di kediaman Cornelius Kimha di Pontianak, Rabu (18/1/2017).
Bersama Prof Ir H Alamsyah mewakili Ikatan Keluarga Dayak Islam (IKDI) Provinsi Kalimantan Barat, Leno turut membahas tindak lanjut laporan polisi Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat sehubungan penistaan etnis atas nama Tengku Zulkarnain, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (DPP MUI) di Polda Kalbar di Pontianak, Selasa, 17 Januari 2017.
“Keliru kalau masih ada anggapan FPI representasi umat Islam. Ajaran Islam tidak pernah menebar ujaran kebencian, budaya kekerasan dan permusuhan di kalangan masyarakat. Islam menjunjung tinggi kedamaian,” kata Leno.
Diakui Leno, sejumlah pengurus Dewan Masjid Kalimantan Barat, sudah resah terhadap kiprah buruk FPI.
Leno mengatakan, tindakan FPI yang identik dengan Habib Rizieq Shihab telah memperburuk citra umai Islam keseluruhan di Indonesia.
Karena itu, lanjut Leno, sudah seharusnya Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menindak tegas dan keras terhadap organisasi radikal seperti FPI.
“Saya peringatan kepada penganut garis keras, jangan terlalu mudah menyeret Agama Islam di dalam melakukan aksi teror, kekerasan dan menebar sikap kebencian di kalangan masyarakat,” ujar Leno.
Menyinggung kata-kata kafir terhadap Suku Dayak sebagaimana terucap di dalam ceramah Tengku Zulkarnain yang beredar di youtube, Leno, mengaku sangat tersinggung.
“Sudah sepantasnya Tengku Zulkarnain dilaporkan ke polisi karena telah menebar kebencian dan penghinaan terhadap Suku Dayak,” ujar Leno.
Dikatakan Leno, kafir itu urusan Allah. Hanya Alllah yang berhak mengkategorikan seseorang dan atau kelompok masyarakat sebagai kafir, bukan dari seseorang bernama Tengku Zulkarnain.
“Tengku Zulkarnain bukan Allah. Tidak ada jaminan pula, apabila nanti Tengku Zukjarnain meninggal dunia otomatis masuk surga. Tidak ada jaminan pula kualitas iman dan keteladan moral Tengku Zulkarnain lebih baik dari yang lain,” ungkap Leno.

0 Response to "FPI Ditolak di Dewan Masjid Kalimantan Barat"

Posting Komentar