About

Pengakuan Rais Sapoetra, Mantan Santri Pesantren Abu Bakar Ba'asyir






OrbitBerita - Mungkin masih bnyak yg ingat dengan kasus penangkapan basyir di solo tahun 2002, dimana santri ngruki bentrok secara frontal dengan polisi, banyak pro dan kontra yg terjadi saat itu....


Nah saya akan sedikit bercerita kondisi pondok saat itu krna saya sendiri saat itu berstatus santri dan ada di lokasi dan berdiri di barisan depan dengan SEMANGAT JIHAD berhadapan dengan polisi saat itu... saya jg menjadi salah satu korban dari pihak santri... bekas lukanya pun masih ada ditubuh saya sampai saat ini... dan saya saat itu bangga sekali, krna ada hadist yg menerangkan bahwa tetesan darah pertama seorang yg berjihad itu, bisa mengampuni semua dosa2nya selama hidup...


Ada beberapa hal yg saat itu saya blm pahami betul, politik agama... contoh dalam video dibawah ini sebelum basyir ditangkap, bagaimana dengan jelas dan tegas bahwa basyir menolak unt dikaitkan dengan jaringan teroris seperti alqaidah, bahkan dia mengaku tdk mengenal... padahal di dalam pondok ngruki bertebaran kaos2 bertuliskan alqaidah dan kaos bergambar osama bin laden.... apalagi jika kita melihat pernyataan basyir beberapa tahun belakangan ini, yang dengan terang2an mendukung ISIS, dan jaringn teroris lainnya... sangat kontradiksi kan...?

Lalu pengakuan basyir dalam video tersebut bahwa dia tdk mengenal dengan jaringan teror di indonesia juga bertolak belakang dengan apa yg terjadi di dalam pondok ngruki,,, yaitu perekrutan bagi santri yang ingin berjihad ke ambon, poso, pakistan, afghanistan, saat itu... saya sendiri dlu sempat mendaftarkan diri... tapi untunglah, saya dipulangkan paksa oleh keluarga saya saat itu...
Bahkan dia juga menolak dikaitkan dengan tindakan makar pada negara, padahal jelas, di dalam pondok, kami tidak mengenal hormat bendera merah putih, dan menjunjung tinggi syariat islam... tapi kami tetap melakukan upacara hanya saja tdk dilakukan hari senin seperti pada umumnya...


bahasa sehari hari dlam pondok pun tdk boleh berbahasa indonesia, hanya boleh bahasa arab dan inggris... ... jika ketahuan memakai bahasa selain arab dan inggris, maka kita akan dihukum keras, seperti dipukul perut, disuruh jalan jongkok keliling pondok dan naik turun tangga 3 lantai... jadi tidak heran banyak badan para santri yang kekar, hehehe...


Doktrin yang kami terima didalam pondok pun sedikit unik, bahwa ibadah tertinggi itu adalah jihad membela agama, dan ini pun berdasarkan hadist lho... jadi wajar jika skrng banyak umat muslim yang bertindak radikal jika menyangkut agamanya dan sosok pemimpinnya,,, di pondok ini juga pertama kali saya mengenal habib riziq, dia membuat semacam seminar, dan santri2 wajib hadir... ya sprti yg kita tahu, isi seminarnya tdk jauh dri hal2 kafir, jihad, dan sprti yg anda dengar saat ini,,,

Nah dari kondisi yg saya jelaskan diatas berdasarkan pengalaman, jadi sangat wajar jika umat islam yang mengikuti sunnah, memang akan menjadi radikal,,, krna dengan doktrin2 dan akses membaca kita dibatasi, hanya berkutat masalah jihad dan jihad...
Disni kita hanya disuruh memperkuat tubuh, bukan memperluas wawasan,,,

Pertanyaannya adalah, masih layakkah pendidikan agama di prioritaskan jika negara ini ingin maju dan berkembang? *silahka tentukan sendiri
http://news.liputan6.com/read/43984/evakuasi-baasyir-menelan-korban?id=43984
http://news.liputan6.com/read/44000/pascabentrokan-santri-polisi-suasana-solo-aman
https://youtu.be/KWEhhlaQDHc

By Rais Sapoetra

0 Response to "Pengakuan Rais Sapoetra, Mantan Santri Pesantren Abu Bakar Ba'asyir "

Posting Komentar