About

Hasto: Saya Terima Info Proyek Hancurkan Nama Jokowi Rp 20 M




Belum lama ini Setiyardi (Pemred Tabloid Obor Rakyat) mengadakan pertemuan dengan Susilo Bambang Yudyhoyono (SBY) di Puri Cikeas. Pertemua tersebut diketahui lewat foto yang diupload ke akun Facebook Setiyardi pada tanggal 07 Oktober 2016 pukul 18:02 WIB. Namun postingan tersebut telah dihapus.

Sebagian besar di antara kita pasti mengingat kampanye hitam yang dilakukan Tabloid Obor Rakyat dalam Pilpres 2014 silam.

Saat itu Tabloid Obor Rakyat membuat tulisan dalam edisi pertama tanggal 05-11 Mei 2014 yang dari judulnya saja tampaknya menghina Joko Widodo (Jokowi). Judul-judul berita/artikel saat itu diantaranya Capres Boneka, Jokowi Anak Tionghoa, Putra Cina asal Solo, Ayah Jokowi adalah Oey Hong Liong, Status Perkimpoian ibunda Jokowi dengan Pey Hong Liong?

Selain itu, diantara tulisan-tulisan yang mendiskreditkan Jokowi sebagai Capres 2014 lalu, terdapat juga : Dalam Tradisi Cina Kaya, Wanita Pribumi Hanya Akan Dijadikan Gundik, atau Nyai, Sebagai anak gundik, Jokowi tak berhak menyandang nama marga (Tse) Oey; Cukong-Cukong di Belakang Jokowi, Dari Solo Sampai Jakarta De Islamisasi Ala Jokowi, Jokowi Guru Selamat yang Gagal, Sang Pendusta Mau Dibohongi Lagi, Capres Boneka Suka Ingkar Janji, Disandera Cukong dan Misionaris serta Partai Salib Pendukung Jokowi.

Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK)saat itu, Hasto Kristiyanto menyatakan Setyardi Budiono, pemimpin redaksi Tabloid 'Obor Rakyat' telah berbohong. Hasto menegaskan jika Setyardi memiliki koneksi dengan tim Prabowo-Hatta.



Kebohongan Setyardi itu adalah ketika dia mengatakan sebagian besar pembiayaan tabloid itu berasal dari kantongnya sendiri. "Dia (Setyardi) itu bagian dari pemuja kekuasaan, dan memiliki kontak dengan tim pasangan capres yang menjadi rival Jokowi. Jadi cara-caranya penuh dengan fitnah dan tidak manusiawi," tegas Hasto dalam keterangannya, Minggu (15/6).
Hasto menyatakan pihaknya tak habis pikir bagaimana Setyardi terlihat benar-benar tak memiliki hati nurani dan kemauan untuk mengakui kesalahannya. Dalam sebuah acara publik kemarin, Setyardi datang mengenakan baju kotak-kotak demi mencitrakan dirinya pendukung Jokowi.


"Saya menerima informasi bahwa total proyek menghancurkan nama Jokowi berbiaya sekurang-kurangnya Rp 20 miliar," tambah Hasto.
Hasto juga mengkritisi pernyataan Pengamat Komunikasi Politik, Heri Budianto, yang menyatakan bahwa tabloid 'Obor Rakyat' juga menguntungkan Jokowi.

"Jokowi-JK tidak akan pernah mendapatkan keuntungan dari setiap tindakan fitnah, berita bohong dan tendensius semacam Tabloid 'Obor Rakyat' yang alamat redaksinya saja tidak jelas, karena niatnya memang tidak baik," ujar Hasto.

Dia melanjutkan pihaknya mendorong Kepolisian RI harus mengusut tuntas kejahatan tersebut. Sebab jika Setyardi dan seluruh jaringannya yang diduga melibatkan kalangan elite kekuasaan tidak diusut tuntas, maka Indonesia bisa menjadi lautan fitnah.


"Harus dipahami bahwa ke depan akan ada lebih dari 560 pilkada. Jika virus tabloid 'Obor Rakyat' tersebut menjadi model penghancuran nama baik calon yang populer di mata rakyat, maka virus tabloid itu akan beredar menjadi mata rantai kejahatan pers," tutur Hasto saat itu. Dan saat ini sepertinya jadi kenyataan!

Kini Setiyardi kelihatannya merapat ke kubu Agus-Sylviana berdasarkan status yang ditulis di akun Facebook beliau di bawah ini.

Dalam status tersebut ada kalimat “Jakarta Untuk Rakyat” yang merupakan slogan pasangan Agus-Sylviana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal tersebut menandakan Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan Pilkada rasa Pilpres, dimana perang media terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, persis seperti perang media yang terjadi dalam Pilpres 2014 silam.

Mengingat SBY pernah berkuasa 10 tahun, Obor Rakyat juga kita tau sangat licik dengan segala fitnahnya, mungkin ke depan Ahok perlu sangat berhati-hati.(vr)

0 Response to "Hasto: Saya Terima Info Proyek Hancurkan Nama Jokowi Rp 20 M"

Posting Komentar