Selama tinggal di Indonesia, baru kali ini saya menyaksikan seluruh rakyat Indonesia dari berbagai daerah mau melaksanakan do'a bersama gelar sajadah.
Saya makin kagum dan juga heran ketika do'a bersama yang digelar dari berbagai daerah ternyata gara-gara Ahok, yaitu saudara saya dari kalangan minoritas (non-muslim) yang dituduh menistakan agama saya, yaitu agama Islam.
Belum pernah ada aksi yang mampu menggerakkan umat Islam sebanyak ini, meskipun faktanya banyak Muslim yang jelas-jelas telah menistakan agamanya sendiri.
Kasus bom yang pelakunya mengatasnamakan islam, Kanjeng Dimas, AA Gatot, Ustad Guntur Bumi, bahkan seorang mantan menteri Agama yang terjerat kasus korupsi pengadaan haji dan Al-Qur'an juga adalah bukti bagaimana sebenarnya Islam telah dinistakan oleh mereka.
Namun, mungkin Allah berkehendak lain, karena faktanya melalui Ahok umat Islam baru mau bergerak untuk do'a bersama, gelar sajadah di Monas dan di berbagai daerah lainya.
Setidaknya ada dua hal yang membuat saya tersenyum mengamati aksi umat Islam pada 212 ini, yaitu:
Pertama, niat awal mereka yang ingin melakukan aksi demo (tangkap Ahok, bunuh Ahok) justru membelot jadi aksi super damai, dzikir, tausiah dan do'a bersama gelar sajadah untuk bangsa Indonesia. Tentunya mendo'akan untuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, karena keragaman suku, etnis, agama dan budaya.
Kedua, berhubung temanya "dzikir dan doa bersama", maka pihak yang ingin orasi dengan caci maki pun terpaksa harus gigit jari. Sulit rasanya jika orasi seperti pada aksi 411 lalu, karena memang tak ada panggung dan agenda orasi. Namun, jika masih ada yang nekat orasi tentu kebangetan, mungkin itu bagian dari teman Syetan.
Saya lagi membayangkan, mereka jauh datang dari berbagai daerah ke Jakarta, ada yang jalan kaki juga, bahkan di media sosial disebar ada yang jalan kaki puluhan ribu mujahid dari Ciamis. Ada juga Rombongan Bus dari Sumatera menuju Tol Jakarta (meskipun ternyata suporter sepak bola). tentu tak terhitung sudah berapa banyak amalnya.
Subhanallah.... takbir! Allahuakbar, takbir! Allahuakbar. Setiba di Jakarta, mereka duduk di lapangan Monas, dengerin tausiah, dapat siraman rohani lalu sholat Jum'at berjamaah dan pulang dengan tertib. Sungguh indah membayangkannya.
Subhanallah....inikah cara Allah SWT menggerakkan umat Islam agar tidak tersesat? Takbir! Allahuakbar... Allahuakbar...Allahuakbar...!
Oleh: Yusuf Muhamad
0 Response to "Gara-Gara Ahok"
Posting Komentar