Jum’at, 09 Desember 2016,
JAKARTA – Professor Sumanto Al-Qurtuby dengan tulisan-tulisan ringannya yang penuh dengan satire nakal dan kocak membuat salah satu anggota DPD RI Fahira Idris kebakaran jenggot, selama ini pak prof selalu menulis tentang toleransi, kebhinekaan dan persatuan Islam, beliau salah satu generasi emas NU saat ini, sedangkan Fahira Idris di beberapa komentarnya berafiliasi dengan kelompok-kelompok yang jelas-jelas anti kebhinekaan dan toleran, inilah jawaban prof kepada Fahira Idris:
“Surat Cinta” Fahira
Belum lama sejumlah teman mengirim postingan seseorang yang bernama Fahira Idris. Saya tidak tahu dan tidak kenal dia tapi kata teman-teman, ia adalah anggota DPD RI alias Ibu Senator. Beginilah bunyi “surat cinta” Ibu Senator yang diposting di Tweeter:
“Kepada sdr. Sumanto Al Qurtuby, saya minta anda stop pernyataan-pernyataan yang akan membuat orang lebih marah lagi…! Stop memecah belah bangsa!
Beliau juga “memasang iklan pengumuman” kepada siapa saja yang tahu alamat dan kontak saya untuk menghubunginya. Konon ia mau ngajak diskusi dan bicara. Saya tidak aktif di Tweeter, jadi saya tidak tahu kalau tidak ada orang-orang yang memberi tahuku. Di zaman Internet dimana dunia sudah menjadi semacam “desa global” seperti ini sebetulnya mudah sekali mencari tahu tentang saya. Tinggal tanya ke “si kapir” “Mr. Google” beres karena semua infoku ada disana. Tidak perlu “masang iklan” di Tweeter segala.
Saya tidak tahu persis apa yang ia maksud. Pernyataan-pernyataan saya yang mana yang “akan membuat orang lebih marah lagi” (jangan lupa pakai tanda pentung “!”) karena ada ribuan pernyataan yang telah saya buat. Kemudian, “orang mana” yang marah dengan pernyataan-pernyataanku itu? Orang Betawi, orang Jawa, “urang” Sunda, orang Batak, atau “orang utan” he he?
Coba saya mau tanya jamaah Facebook disini: Apakah Anda marah dengan pernyataan-pernyataanku selama ini? Kalau memang pernyataan-pernyataanku telah membuat Anda marah, sekarang juga Aa mohon maaf (eh salah “maap” pake “p”) ya, tidak perlu menunggu sampai “lebaran kuda” kelamaan atuh. Sebaliknya, kalau pernyataan-pernyataanku membuat Anda tersenyum bahagia, ya Aa akan terus membuat pernyataan. Kan lumayan dapat pahala kalau membuat orang tersenyum dan bahagia?
Kemudian, beliau juga meminta saya untuk “Stop memecah belah bangsa” (pakai tanda seru “!” lagi ya jangan lupa). Lagi, saya bertanya: bangsa apa atau bangsa mana yang saya pecah belah? Bangsa Indonesia, Bangsa Moro, Bangsa Lelembut alias mahluk halus atau “Bang Sapii” he he? Aa mau tanya lagi, apakah betul pernyataan-pernyataanku selama ini memecah belah bangsa? Kalau ya, Aa mohon “maap” lagi ya?
Akhirul kalam, Ibu Senator kalau mau ketemu saya untuk diskusi, silakan mampir di Dhahran, Saudi, atau bisa juga di Singapore musim summer tahun depan karena Aa insya Allah akan kembali ke National University of Singapore untuk “nyepi” menulis buku. Nanti Aa traktir minum Equil dan Sari Roti deh he he.. Jabal Dhahran, Arabia. (SFA)
Sumber: Akun Facebook Sumanto Al-Qurtuby
0 Response to "“Surat Cinta” Fahira kepada Prof Sumanto Al-Qurtuby"
Posting Komentar