About

Soal Dimas Kanjeng, Din: Tak Ada Pilihan Lain, Harus Diusut!



Jakarta - Ketua Pertimbangan MUI, Din Syamsudin prihatin terhadap praktik penipuan penggandaan uang seperti kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Bermodus seolah-olah bagian dari agama, tapi di dalamnya justru ada penipuan baik materi, uang maupuan pelanggaran susila.

"Kepada masyarakat luas, umat Islam khususnya, untuk berhati-hati, jangan mudah terpengaruh oleh praktik-praktik seperti itu," kata Din saat dihubungi detikcom, Kamis (29/9/2016).

"Walaupun banyak diikuti oleh-oleh orang-orang yang punya kedudukan, intelektual, atau kalangan elit, itu hanya merugikan diri sendiri," sambungnya.

Din menjelaskan, Islam adalah agama rasional. Seperti hadist Nabi Muhammad SAW, tidak ada agama bagi yang tidak berakal.

"Maka kalau ada hal-hal yang tidak rasional, tidak sesuai dengan akal sehat, itu harus segera dihindari. Kalau ini sudah terjadi (kasusnya) tidak ada pilihan lain, kecuali harus diusut melalui penegakan hukum," ujarnya.

Seperti diketahui, salah satu pengikut bahwa menjadi Ketua Yayasan Dimas Kanjeng adalah Marwah Daud Ibrahim yang merupakan angggota Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Apa kata Din soal Marwah?

"Saya tidak tahu persis mengapa beliau bisa ikut, mungkin punya alasan sendiri. Tapi ini sudah jelas sekarang bahwa praktik semacam itu nuansa penipuan, mungkin beliau itu tertipu," tuturnya.

Jadi, Din sekali lagi mengimbau kepada masyarakat luas untuk berhati-hati. "Siapapun atau yang paling penting masyarakat luas untuk berhati-hati ini kan sudah sering terjadi, harusnya sudah bisa dijadikan pelajaran," urainya. detik

0 Response to "Soal Dimas Kanjeng, Din: Tak Ada Pilihan Lain, Harus Diusut!"

Posting Komentar