Selamat siang Pak Beye,
Jujur sebetulnya saya sudah malas membicarakan tentang bapak lagi. Karena saya berpikir tidak akan ada gunanya dan buang energi percuma.
Kemaren saya baca berita gembira yang menyejukkan karena ada kesepakatan win-win solution antara Kapolri - Ketua MUI - GNPF MUI pimpinan Habib Rizieq tentang kegiatan dzikir akbar tanggal 2 Desember 2016 di lapangan Monas.....syukur Alhamdulillah
Tapi kebahagiaan saya jadi porak poranda seketika saat membaca tulisan Pak Beye hari Senin, 28 November 2016 yang kutipannya berbunyi sbb :
"NAMPAKNYA SUDAH TERLANJUR TERBANGUN MISTRUST (RASA TIDAK PERCAYA) DARI KALANGAN MASYARAKAT TERHADAP NEGARA, PEMIMPIN DAN PENEGAK HUKUM. SUDAH ADA TRUST DEFICIT."
What?????
Pantaskan kalimat bernada provokatif ini ditulis oleh Mantan Presiden RI, pada saat semua elemen bangsa sedang berusaha keras mendinginkan situasi.
Jujur, saya ingin datang ke tempat bapak dan memajang cermin besar agar anda bisa berkaca lebih jelas....
Pak Beye yang pernah saya kagumi,
Dalam situasi negara sedang 'demam' seperti saat ini, mengapa anda tidak memberikan komentar yang bijak dan menyejukkan laiknya seorang negarawan ?
Kalau komentar sinis seperti di atas diucapkan oleh seorang Amien Rais atau Sri Bintang Pamungkas - sosok yang sekedar kepingin eksis dan asal beda saja.... saya bisa maklum.
Tapi ini diucapkan oleh seseorang yang pernah menjabat jadi Presiden RI untuk 2 periode......
Come on.........hellooooo ???
Pak Beye yang pernah saya hormati,
Bapak bilang saat ini ada mistrust di bidang hukum....
Bagaimana mistrust bidang hukum di era kepemimpinan anda Pak?
Bapak masih ingat kasus cicak vs buaya?
Bapak masih ingat berapa orang mantan menteri kabinet anda yang tersangkut korupsi?
Masih ingatkah juga berapa orang Partai Demokrat yang saat ini menghuni hotel prodeo?
Bagaimana juga dengan kasus Antasari?
Bagaimana dengan kasus hukum si bungsu unyu-unyu?
Bagaimana juga dengan dokumen asli hasil TPF Kasus Munir yang hilang tak tahu rimbanya?
Dan lain-lain......dan lain-lain....
Come on Pak Beye !!!
Apa tujuan anda sebenarnya, Pak Beye?
Apa kepentingan anda sebenarnya?
Oh ya sekalian ijin konfirmasi, benarkah tgl 22 September 2016 semua tokoh yang akan memimpin Aksi 411 telah bertemu dengan anda di Istana Cikeas ?
Maaf saya kepo pak, dalam rangka dan untuk tujuan apa ya Pak Beye?
Tanggal itu, Ahok belum berpidato yang memicu polemik di Kep. Seribu looooh !!!
Tanggal segitu belum ada kontroversi surat Al Maidah 51 looh !!!
Tanggal itu publik belum kenal Buni Yani looh !!!
Come on ......jujurlah Pak Beye ?
Ini terkait pembentukan Timses AHY atau agenda besar lainnya ?
Jadi dengan atau tanpa kasus Ahok, rencana demo besar tetap akan berjalan ya boss ?
Ingat pepatah Tiongkok pak :
'Jangan membungkus api dengan kertas'
Gampang ketahuan karena akan membakar diri anda sendiri, Pak !!!
Pak Beye yang pernah saya cintai,
Pada kesempatan ini ijinkan saya ingin menyampaikan keprihatinan dan duka cita saya karena salah seorang Timses anak anda AHY si Salahudin telah ditangkap Kejaksaan Negeri Maros..... ternyata dia buronan kasus korupsi sejak 12 th lalu. Tapi kenapa seorang buronan koruptor sampai anda masukkan ke dalam Timses AHY? Kebobolankah ? Atau upaya perlindungan ?
Saya juga prihatin sang perancang skenario teknis dari semua rencana aksi anda yaitu si Setiyardi dan Budiman (Pimred Obor Rakyat) harus masuk penjara divonis 8 bulan karena menghina dan memfitnah Jokowi.... cobaan yang bertubi-tubi.....kaciiiaaaan.....tabah ya Pak.
Pertanyaan kepo saya, kenapa orang-orang 'trouble maker' seperti mereka kok sekarang begitu krasan ngariung di rumah anda ya Pak Beye ?
Pak Beye yang pernah menjadi idola saya,
Saranku mulai belajarlah menjadi seorang negarawan.
Ciptakan jejak sejarah yang baik di sisa pengabdian anda sebagai warga negara yang baik.
Ini bukan untuk Indonesia, tapi untuk cucu-cucu anda, biar mereka ada kebanggaan terhadap kakeknya.
Belajarlah dari guru yang tepat, seperti Pak Habibie, Pak Prabowo, Gus Mus, KH Said Agil Siradj, Buya Syafii Maarif, Dr. Haedar Nashir dll. Komentar mereka solutif, nasionalis, bijak dan menyejukkan.
Jangan salah memilih guru, seperti....
(titik, titik..... isi sendiri)
Yang mengajarkan komen yang destruktif, provokatif dan mengadu domba sesama anak bangsa.
Namun kalau merasa belum mampu juga berkomentar yang menyejukkan untuk bangsa ini mending bapak duduk manis momong cucu dan DIAM !!!
Siapa tahu kalau itu bapak lakukan, nasib baik bisa diundang Presiden Jokowi makan siang di Istana Negara..... who knows?
Satu hal lagi pak.....
Saran saya, jangan terlalu sering menulis nasehat panjang lebar kepada Presiden Jokowi. Disamping belum tentu dibaca, orang-orang akan ngakak terguling-guling ... karena menurut kami bapaklah yang layak diberikan nasehat.
Pak Beye....Pak Beye....jangan terlalu banyak bicara di luar, nanti masuk angin.
Salam hormat,
RSK
29112016
0 Response to "PAK BEYE : NEGARAWANKAH DIRIMU ?"
Posting Komentar