Tak gunakan baju merah dalam deklarasi PDIP saat mengusung kandidat Cagub dan Cawagub DKI Ahok-Djarot, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kerepotan bila harus berganti baju merah.
“Mau ganti-ganti baju repot amat,” ungkap Ahok di Kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (21/9).
Dirinya juga menampik, keputusannya untuk tidak mengenakan baju merah pada deklarasi semalam, bukan didasari karena dirinya takut kehilangan pendukung dari ormas Islam. Menurutnya, sudah bukan saatnya lagi menjadikan isu Suku, Ras Agama, dan Antargolongan untuk memecah belah bangsa.
“Saya kira kita gak usah ngomongin pakai ormas atau agama. Organisasi agama di politik. Kita bicara, Bu Mega itu pesen, kalau kamu nyerang saya (Ahok) nyerang program saya. Jadi bukan ngomongin agama, memecah belah bangsa. Sudah gak jaman,” katanya.
Seperti diketahui, setelah resmi didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta, hari ini Rabu (21/9).
“Besok pukul 13.00 WIB, akan datang ke KPUD,” tutur Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) kemarin malam.
Selain mendapatkan dukungan dari PDIP, Ahok juga telah didukung oleh tiga partai, yakni Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Golkar. Kini, pasangan petahana itu resmi didukung empat partai politik.
Di tempat yang sama, selang dideklarasikan PDIP, Ahok mengatakan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan partai pendukungnya sebelumnya, yakni Hanura, NasDem dan Golkar. (jitunews)
0 Response to "Ahok : Mau Ganti Baju Repot , “Bukan Saatnya Isu SARA Memecah Belah Bangsa”"
Posting Komentar