About

Bongkar Kebohongan Pengurus Masjid Luar Batang Soal 2 Ekor Sapinya, Ahok Bicara Blak-Blakan...!!




Ambiguistik.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut pihak pengurus masjid Luar Batang Jakarta Utara tidak menolak sapi pemberiannya untuk berkurban di hari Raya Idul Adha, Senin (12/9) tempo hari. Ahok mengantongi bukti terlampir tanda penerimaan sapi oleh pihak pengurus masjid Luar Batang.

"Enggak di tolak. Ada tanda terima," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Jelasnya, pihak Dewan Kekeluargaan tempat ibadah(DKM) Luar Batang acap kali berkata menentangnya. Tetapi pihak DKM itu sempat juga berkirim surat supaya Pemerintah Propinsi DKI membangun dinding turap (sheetpile) utk menanggulangi banjir rob.

"Makanya itu senantiasa menciptakan pola ngomong macam-macam, yg bikin surat tanda tangan minta sheetpile beliau pun, ada suratnya," kata Ahok.




Juga soal sapi dari Ahok itu, orang tersebut meminta supaya sapi itu dipotong di lingkungan tersebut. Kan jelas, artinya, sapi itu di terima bahkan telah dipotong.

"Ya sapi dari saya diminta kirim utk dipotong di dekat Kubur Keramat (Luar Batang). Di Terima kok. Ada tanda terima. Sapi telah dipotong untuk kurban kok," tutur Ahok.

Bahkan, tokoh penduduk Luar Batang ternama Habib Umar Allaydrus Ismail disebut Ahok ialah yg meminta kiriman sapi itu. "Kalau orang enggak minta, enggak ngapain kita kasih," kata Ahok.

Pada Awal Mulanya, Anggota Panitia Kurban masjid Keramat Luar Batang, M Dasin, menuturkan argumen beliau menandatangani tanda terima dua ekor sapi dari PD Dharma Jaya yg dikirim keluar Batang, Pekan (11/9/2016) tempo hari.

Dua ekor sapi itu diatasnamakan perwakilan PD Dharma Jaya sbg sumbangan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yg belakangan di tolak oleh Sekretaris pengurus masjid Keramat Luar Batang, Mansur Amin.



"Kami, pengurus dan panitia kurban masjid Luar Batang, tak meminta atau ajukan hewan kurban ke siapapun, termasuk juga ke Pak Gubernur. Tiba-tiba, tempo hari, datang dua ekor sapi dari PD Dharma Jaya . Kami belum tahu jikalau itu dari Pak Gubernur, sebab itu kami terima," kata Dasin ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (12/9/2016) sore.

Itulah landasan yang dipakai sebagai argumen Dasin menorehkan tanda tangan di kertas tanda terima dua ekor sapi dari PD Dharma Jaya.

Di tanda terima yg diperlihatkan perwakilan PD Dharma Jaya, Setiawan, tertera tulisan, "Panitia Peringatan Hri Agung Islam, DKM Masjid Jami' Keramat Luar Batang" berikut dgn keterangan yang lain, seperti tanggal, telah terima dari, jumlah hewan kurban, & sebagainya.

Sesudah menandatangani surat tanda terima itu, pengurus tempat ibadah/ masjid baru mengetahui bahwa dua ekor sapi yg mereka terima berasal dari Basuki.

Hal tersebut terlihat dari tulisan "Ir. Basuki" di tubuh sapi tersebut, yg setelah itu dibenarkan oleh pihak PD Dharma Jaya kala ditanyai oleh pengurus dan panitia kurban.



"Belakangan baru diketahui jika ada kerabat pengurus masjid Luar Batang yg juga adalah tokoh warga sini , namanya Habib Umar, keturunan Habib Alaydrus, yg ajukan sapi ke Pak Gubernur," ucap Dasin.

"Secara Islam, Pak Gubernur itu Non-Muslim, jadi kami tak bisa menerima pemberian sapi tersebut.Kabarnya , dua sapi itu semalam telah diboyong sama Habib Umar,dibawa pulang kerumahnya."

Dasin menilai permintaan Umar pada Basuki sama sekali tak mewakili kemauan pengurus Masjid Luar Batang.

Bahkan, para pengurus baru mengetahui hal itu sesudah dua ekor sapi tersebut tiba dan diterima disaksikan masyarakat sekitar.

Pada Awal Mulanya, Mansur menyebut menolak dua ekor sapi sumbangan Basuki dikarenakan mempunyai anggapan kebijakan Basuki sudah menyakiti hati warga Jakarta, terutama masyarakat di Luar Batang.

Sumbangan itu dianggap Mansur sebagai yang pertama diberikan Ahok, semanjak beliau menajdi wagub hingga sekarang menjadi Gubernur, baru sekarang saja Pak Ahok menymbang hewan kurban ke Keramat Luar Batang.

Jadi pada intinya , dua ekor sapi tersebut telah diboyong kembali oleh Habib Umar. Dan Habib Umar adalah tokoh panutan yang disegani penduduk di kampung Luar Batang. Tentu saja 2 ekor sapi seberat 1,8 ton itu tak bisa jadi dikonsumsi oleh Habib Umar sendiri.


Sudah pasti beliau membagi-bagikan hasil pemotongan dagingnya ke warga sekitar. Sama halnya hewan qurban yg di terima di mesjid itupun dibagiakan pada penduduk sekitar. Jadi, apa bedanya? Intinya telah di terima. Telah dipotong dan telah dikonsumsi. 
Bagaimana pendapat anda?
(Editor: Dian Ariyani/detik)

0 Response to "Bongkar Kebohongan Pengurus Masjid Luar Batang Soal 2 Ekor Sapinya, Ahok Bicara Blak-Blakan...!!"

Posting Komentar