
Tidak dipungkiri lagi bahwa semua teroris dan radikalis Islam berasal dari aliran atau mazhab Wahabi yang keras kepala, anti kritik, gemar mengkafirkan orang lain serta suka memaksakan kehendak. Sejak dahulu NU sudah memperingatkan bahayanya aliran Wahabi ini.
Wahhabisme / Wahhābiyah adalah sebuah gerakan keagamaan yang dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1115 - 1206 H/1701 - 1793 M) di Arab Saudi pada abad ke-18. Ideologi Wahhabisme saat ini telah mengembangkan pengaruh yang cukup besar di seluruh dunia Muslim melalui berbagai cara seperti pendanaan masjid, sekolah dan program sosial.
Kelompok Wahabi mula-mula yang masuk ke Nusantara adalah kelompok ulama yang disebut dengan nama Harimau Nan Salapan yang masuk sekitar tahun 1802. Harimau nan Salapan adalah sebutan untuk delapan orang ulama yang merupakan pimpinan kaum Padri dari beberapa perguruan yang tersebar di dalam Kerajaan Pagaruyung (sekarang termasuk dalam propinsi Sumatra Barat).
Adapun kelompok yang menganut paham Wahabi ini cukup banyak tersebar di Indonesia seperti PKS, FPI, HTI, MMI. FUI, JAT, ANNAS dan masih banyak lagi (Muhammadiyah sebenarnya juga terpengaruh oleh paham Wahabi hanya saja masih cukup toleran dan moderat).
Adapun kelompok ekstremis pendukung teroris Wahabi ISIS juga cukup banyak seperti : Mujahidin Indonesia Barat (MIB), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ring Banten, Jamaah Tawhid wal Jihad, Forum Aktivis Syariah Islam (Faksi), Pendukung dan Pembela Daulah, Gerakan Reformasi Islam, Asybal Tawhid Indonesia, Kongres Umat Islam Bekasi, Umat Islam Nusantara, Ikhwan Muwahid Indunisy Fie, Jazirah al-Muluk (Ambon), Ansharul Kilafah Jawa Timur, Halawi Makmun Group, Gerakan Tawhid Lamongan, Khilafatul Muslimin, Laskar Jundullah dan lain-lain.
Kelompok Wahabi memiliki peranan besar dalam berbagai konflik yang terjadi di seluruh dunia Islam seperti di Afghanistan, Pakistan, Irak, Suriah, Mesir hingga Nigeria. Konflik yang dipicu oleh kelompok ini juga mulai tampak semakin masif dijalankan terutama sejak masa Reformasi hingga Pilpres 2014 kemarin mulai dari isu SARA, hoax, fitnah dan lain-lain.
Untunglah mayoritas dari umat Islam di Indonesia menganut paham Ahlusunnah wal Jamaah ala NU (Nahdlatul Ulama) yang diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 85 juta jiwa. Andaikan mayoritas muslim di Indonesia menganut paham Wahabi maka besar kemungkinan Indonesia akan bernasib sama dengan negara2 Islam di Timur Tengah yang porak poranda akibat perang saudara dan konflik sektarian.
Berikut ini saya copas tulisan dari situs Arrahmahnews.com tentang bagaimana gambaran mengenai pemerintahan Wahabi yang dijalankan di Arab Saudi : Sebuah situs Amerika “Netflix” baru-baru ini memposting sebuah video dengan judul “Saudi Tanpa Tirai”, yang menceritakan tentang kehidupan di dalam kerajaan, dan metode pemenggalan kepala bagi pria dan wanita, serta penyiksaan bagi penentang rezim yang berkuasa.
Video ini juga menceritakan cara mencuci otak para pelajar di sekolah untuk menanamkan pemikiran terorisme dan sektarian dalam pikiran mereka. Video yang berdurasi 18 menit itu, dimulai dengan adegan pemenggalan kepala dan menyeret wanita ke tanah kemudian memenggal kepalanya, lalu host mulai berkata; “ini bukan negara ISIS, ini adalah Saudi, sekutu kita”.
Video ini juga menggambarkan istana keluarga kerajaan, dan kehidupan para petinggi yang kaya raya. Kemudian memperlihatkan gambaran daerah-daerah kumuh di Jeddah, di mana hidup para pengemis dan rumah-rumah yang kumuh, dan host kembali menjelaskan “bahwa sepertiga dari penduduk Saudi hidup di bawah garis kemiskinan, dan pengemis dengan jumlah besar tersebar di kerajaan Saudi”.
Arab Saudi mengutuk pejabat Amerika dan barat yang menyiarkan video kehidupan penguasa dan kondisi negara Saudi. Dan ini, tentu mengingatkan hubungan 15 orang dari 19 pelaku serangan 11 Sepetember di New York, yang berasal dari Saudi. Kemudian menegaskan bahwa para penguasa Saudi terlibat dalam serangan ini, dan Osamah Bin Laden adalah kerabat dekat keluarga kerajaan Al Saud, yang berkuasa dan mendirikan aliansi gerakan wahabi yang menyebar terror di seluruh dunia dan menghabiskan milyaran dolar untuk penyebarannya.
Video ini juga menggambarkan penjara-penjara Saudi, dimana penyiksaan dan kondisi yang menyedihkan dan tidak manusiawi. Ali Nimr adalah contoh dari 16 model yang dihukum pancung karena ia ikut andil dalam demonstrasi menentang pemerintah, yang diceritakan dalam documenter ini.
Film dokumenter ini juga menayangkan cerita seorang siswa tingkat sekolah dasar, bagaimana pencucian otak di seluruh sekolah-sekolah sesuai kurikulum dan pendidikan ala ideologi wahhabi yang menimbulkan perpecahan, penyimpangan agama dan sektarian.
Film ini juga menayangkan adegan brutal, bagaimana memperlakukan anggota badan dengan dalih Amar Ma’ruf nahi Munkar, dan melarang wanita dan pemuda berbeda pendapat dan pemikiran dengan ajaran mereka.
Sumber copas : https://arrahmahnews.com/2016/09/18/saudi-tanpa-tirai-video/
(NB : Sebarkan tulisan ini jika Anda peduli dengan keutuhan NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika)
0 Response to "NEGERI WAHABI"
Posting Komentar