About




Ada langkah politis terbaru yang mulai diterapkan oleh para kaum ekstremis alias kaum bigot alias kaum orisinil (baca: otaknya).


Secara massif melakukan penghinaan kepada ulama-ulama senior yang sejatinya lebih lama berkontribusi untuk bangsa ini ketimbang ulama-ulama karbitan pujaan mereka yang mengawali dakwah dengan bandrol harga.

Gus Mus dan Kyai Maimun Zubair adalah dua orang sepuh ulama Indonesia yang jasanya tak akan mampu dibayar oleh semua kaum jumud bahkan tujuh turunan mereka sekalipun. Mereka dihina oleh para tikus got berKTP mulim.

Penghinaan yang diarahkan kepada Gus Mus dan Kyai Maimun Zubair tidak lain sebuah reaksi yang muncul akibat penolakan mereka terhadap aksi demo bela Islam.

Itu memang manufer kaum bigot yang dongok tak punya peluru intelektual, sehingga menjadikan fitnah dan cacian sebagai amunisi andalan.

Para ulama senior yang nasionalis dihina karena memilih jalan mulia untuk tidak berkecimpung dalam konflik yang cenderung memperkeruh keharmonisan bangsa. Saat ini mereka harus menjadi bahan olok-olok karena telah meneladankan Islam yang santun dan penuh kasih sayang.

Gus Mus dan Kyai Zubair beserta ulama toleran lainnya dihina karena menerapkan konsep Islam yang "Rahmatan Lil Alamiin". Penolakan mereka terhadap aksi demo dianggap sebagai sikap yang sesat. Maka itu menghina mereka pun dianggap aksi berpahala.

"Pahala ndasmu!"

Para kaum muslim bigot yang anti demokrasi seharusnya menjauhkan mode terapan sistem demokrasi. Anehnya, mereka malah mengikuti ajakan ustad pro khilafah dengan turut meramaikan demonstrasi. Ini adalah pencapaian tertinggi pada parameter kedunguan.

Lu bener-bener orisinil dah. lu benci demokrasi tapi lu ikut demonstrasi. Demonstrasi itu bukti eksisnya nilai-nilai demokrasi. Kalo lu ga suka demokrasi, lu jangan ikut demonstrasi, gue saranin lu imigrasi.

Para pecinta Tanah Air!

Bersyukurlah kalian, karena salah satu rejeki kalian adalah, para musuh kalian hanya kumpulan orang-orang dungu yang mencari jalan keluar dari dunia dan menghalalkan segala cara untuk menuju surga.

Mereka hanya orang-orang yang tak mampu menggunakan akal untuk mendapatkan solusi dan terpaksa mengkonsumsi dendam sebagai obat penenang.

Oleh: Habib Acin Muhdor

0 Response to "DIHINA KARENA MENOLAK DEMO"

Posting Komentar