About




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tuan Riziek yang terhormat, saya menghargai adanya aksi super damai bela Islam jilid III yang antum pimpin pada Jumat, 2 Desember 2016 atau yang dikenal dengan istilah 212. Ada beberapa pertanyaan yang kiranya antum sudi menjawabnya,yaitu:

1. Apakah aksi itu tidak mengganggu kepentingan umum? karena pastinya menimbulkan kemacetan akibat ditutupnya jalan atau dialihkan, sehingga akan banyak barang yang terlambat sampai tujuan, dan banyak urusan penting yang terhambat karena kemacetan yang parah.

2. Apakah antum pernah berhitung kerugian ekonomi karena aksi tersebut membuat banyak toko tutup karena takut?

3. Kenapa tidak antum serukan kepada kaum muslimin untuk shalat jumat di daerah masing masing dan berdoa secara khusus, sehingga tidak membuat orang lain dan tidak merepotkan pihak kemanan atau pemerintah yang pasti mengeluarkan biaya pengamanan yang sangat besar?

4. Berapa ratus miliar biaya yang dikeluarkan untuk aksi tersebut? Bukankah akan jauh lebih bermanfaat jika dislurkan untuk pembangunan masjid yang selama ini justru minta sumbangan di jalan, atau disalurkan untuk anak yatim dan janda miskin? Apakah itu tidak mubazir?

5. Lebih banyak manfaat atau mudaratnyakah aksi tersebut?, sementara banyak yang terhambat urusanya karena macet, banyak yang meninggalkan pekerjaanya, meninggalkan sekolahnya untuk ikut aksi tersebut.

6. Pernahkah antum berpikir tentang kaum muslim dinegara yang mayoritasnya non muslim, jika yang mayoritas non muslim menunjukan arogansi kepada kaum muslim?

7. Tuan Riziek yang terhormat, pernahkah berpikir untuk mengirim anggota antum untuk datang ke negara dimana kaum msulimin tertindas? Kenapa perjuangan antum hanya sebatas Indonesia yang satu sama lain justru hidup rukun?

8. Pernahkah antum menyadari berapa ratus juta kaum muslimin yang bekerja kepada non muslim? Atau kah ada penyadaran diri antum bahwa yang melekat dalam diri kita atau yang kita makan sehari harai adalah produk dari non muslim?

9. Tuan Riziek, saya ingat betul sebelum Ahok membuat pernyataan yang pada akhirnya dianggap sebagai sebuah penistaan, antum sering mendemo nya, apakah aksi ini di dasari kebencian? Bukankah kita diperingatkan untuk tidak membenci dan selalu berbuat adil? “...dan janganlah sekali kali kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka)...(Al Maa-idah 2) dan ingatkah antum dengan ayat ini ‘’...dan janganlah sekali kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena adil itu lebih dekat kepada takwa....” (Al Maa-idah 8)

10. Tuan Riziek yang saya hormati, ada banyak kasus tentang penistaan agama di Indonesai, diantaranya kasus Ahmad Musadeq, Lia Aminudin dll, yang mengaku sebagai Nabi atau bahkan sebagai Tuhan, kenapa dalam kasus mereka antum tidak mengerahkan masa sebanyak 4/11 atau 212 ? apakah karena mereka bukanlah kontestan pilkada?

11. Tuan Riziek yang terhormat, bagaimna penjelasan antum kepada masyarakat luas, bahwa aksi ini bukanlah aksi untuk menjegal ahok dalam kontestasi pilkada DKI? Karena ratusan juta masyarakat mungkin bertanya seperti saya, bukankah Ahok sudah menjadi tersangka? Kenapa seperti mengejar setoran memaksa Ahok untuk sesegera mungkin ditahan, apakah targetnya Ahok ditahan sebelom 6 Februari 2017, sehingga Ahok kalah?

Tuan Riziek yang terhormat, pertanyaan saya ini mungkin juga pertanyaan kaum muslim lainya yang tidak sepakat dengan aksi super damai 212 atau aksi Bela Islam Jilid III. Karena bagi saya pribadi dan mungkin kaum muslim yang lainya berpikir bahwa nuansa politisnya sangat kental sekali. Dan saya juga berpikir bahwa aksi ini lebih banyak mudaratnya karena menampilkan sisi arogansi kelompok mayoritas, mengganggu kepentingan umum, dan menghamburkan uang yang seharusnya bisa untuk membangun masjid dan menyantuni anak yatim serta para janda miskin. Kita sama sama pahami bahwa segala sesuatunya dari niat, Inama Amalu Biniat, dan yang lebih tahu Niat antum adalah Antum sendiri dan Allah Subhanahu Wata’ala.

Bersama ini juga saya mengajak antum untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga ukhuah islamiyah, dengan menghargai serta menghormati semua pemeluk agama. Islam sebagai mayoritas bisa mnejadi pengayom bagi non muslim yang minoritas, dan yang lebih penting lagi adalah Islam bisa menjadi rahmat bagi seluruh rakyat Indonesia dan bisa menjadi salah satu pilar kekuatan bangsa.

Sahhalallah Lanal Khaira Haitsuma Kunna, Akhiru Kallah Lillahi Taufik Walhidayah Wassalamu ‘Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Hormat saya
Yayong Waryono
Muslim Keturunan Jawa

0 Response to "Surat Untuk Tuan Riziek"

Posting Komentar