About

Koruptor Semakin Canggih, Transaksi Dilakukan Sambil Ibadah Haji KPK hampir kecolongan

Semenjak dibentuknya KPK, sudah tak terhitung pejabat dari yang tingkat rendah sampai bupati, walikota, gubernur, perwira, jendral, DPR, ataupun MPR bahkan menteripun disikat tak pandang bulu.



KPK memang telah membuat koruptor ketar-ketir, tapi tak kurang akal merekapun berusaha meningkatkan skill teknik korupsinya,berbagai cara dan metode barupun ditempuh. Baca juga: ( Kader PKS Ini Pergi Haji Demi Lampiaskan Kebencian ke Ahok, Ibadah Haji Jadi Ajang Politik Praktis)

Tak hanya itu,berbagai upaya pelemahan KPK pun mereka galang, berkongsi dengan ormas-ormas bayaran untuk berdemo membubarkan KPK,dengan dalih sentimen agama. Isu miring kampanye hitampun mereka hembuskan bahwa KPK itu produk kafir bikinan Yahudi dan Amerika.

Tak kurang bahkan sampai salah seorang pimpinan MPR dari PKS berinisial FH ngotot berkoar-koar terus agar KPK dibubarkan.

Sebagian masyarakat  sudah ada yang tergiring termakan propaganda para koruptor dan aliansinya,sehingga merekapun membenci KPK, ini memang sulit, amat sangat sulit untuk diterima akal sehat, bagaimana mungkin ada golongan masyarakat yang membenci KPK dan menyanjung koruptor? Mungkin kejadian ini hanya ada di negeri ini.

Kini karena KPK susah sekali untuk dibubarkan, sementara mereka ingin korupsi jalan terus maka satu-satunya cara adalah mengembangkan skill dan kemampuan, dan hasilnya sungguh sangat mencengangkan, kini mereka menggarap proyek-proyek agama untuk lahan korupsi, seperti ibadah haji, dan pengadaan Alquran,korupsi sudah benar-benar tak mengenal entitas lagi.Yang lebih koplak lagi adalah seorang bupati dari Banyuasin, baru baru ini ditangkap KPK karena melakukan korupsi dan uangnya untuk naik haji bersama isteri.




Belakangan para koruptor mencoba teknik baru, transaksi korupsi dilakukan sambil umroh atau pergi haji ketanah suci.
Sebagian publik berspekulasi bahwa ini akal-akalan para koruptor agar uang hasil korupsinya barokah, tapi sebagian lainnya menganggap ini sudah kelewatan batas, dan tak termaafkan,dosanya dobel kuadrat! Baca juga: (Terkait Video Sara Tolak Ahok: Cendekiawan NU: Saat Ini Kampus Menjadi Tempat Persemaian Paham Intoleransi Radikal)

Seperti pendapat dari Yenny Wahid,putri mendiang Almarhum GusDur,bahwa korupsi yang dilakukan ditanah suci dosanya tak termaafkan,ini sekaligus penghinaan kepada Tuhan.
Mereka bukan saja membohongi manusia tapi juga membohongi Tuhan, dosanya dobel kuadrat itu.

Muslim sejati tentu akan sangat geram dan marah, jika ada pejabat atau tokoh yang dalam perilaku keseharianya agamis, sopan dan santun, mencitrakan diri sebagai orang yang taat, paham agama, bahkan punya gelar tambahan ustadz pula,tiba-tiba tersangkut korupsi, apalagi yang dikorupsi adalah proyek-proyek agama,seperti pengadaan Alqur'an dan proyek ibadah haji,tentu ini akan sangat menodai dan membuat citra Islam menjadi jelek. Dan tentu akan lebih marah lagi jika ternyata mereka melakukan transaksinya sambil ibadah haji, ditanah suci. Baca juga: ( Heboh Anggota DPR PKS Menikah Untuk Ketiga Kalinya di Dampingi Isteri Tua, Isteri Barunya Adalah Rekan Mitra Kerja)

Para koruptor yang berkamuflase dibalik jubah agama adalah oknum,jumlahnya hanya segelintir, tapi efek atau dampak dari aksi hina - nistanya itu akan sangat meluas dirasakan oleh muslim secara keseluruhan. Maka tak ada alasan kita untuk bersimpati dan membela mereka.

Karena simpati dan pembelaan atas dasar saudara se-ukhuwah atau seiman, tidak akan dapat memperbaiki citra buruk yang telah mereka lakukan dengan aksi korupnya itu.

Bagaimana menurut pendapat anda, apakah korupsi ditanah suci itu bisa mengurangi dosa korupsi atau malah kualat?



0 Response to "Koruptor Semakin Canggih, Transaksi Dilakukan Sambil Ibadah Haji KPK hampir kecolongan"

Posting Komentar