Kapolda Jatim Irjen Drs. Anton Setiadi meminta Gubernur Jatim Soekarwo untuk segera menerbitkan Perda tentang pelarangan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Upaya ini dilakukan untuk mencegah meningkatnya ideologi radikal di masyarakat karena HTI tidak mengakui Pancasila dan berupaya membangkitkan khilafah di Indonesia. Mungkin memang sudah saatnya organisasi ini melakukan instropeksi diri dan mengubah haluan radikalnya atau pemerintah yang harus melakukan tindakan tegas untuk membubarkannya.
HT juga telah dilarang di beberapa negara karena dianggap memusuhi eksistensi negara. Beberapa negara yang telah melarang organisasi ini antara lain Mesir (1974), Rusia (2003), Kazakhstan (2005) Bangladesh (2009), Jerman, Turki dan Jordania. Di Inggris dan Australia sebenarnya sudah ada usaha pelarangan HT, namun usaha tersebut gagal atas nama demokrasi. Lucunya HT justru bisa bebas berdiri di negara yang menganut sistem demokrasi padahal HT memiliki niat merongrong sistem demokrasi yang katanya kafir dan sesat.
HT didirikan oleh Taqiyuddin al-Nabhani (1909-1977) pada tahun 1952 di Jerusalem, Palestina. Nabhani ini mempunyai mentor yang bernama Amin al-Husseini (1895-1974), seorang Mufti Besar Jerusalem dan bekas tentara Emperium Turki Usmani. Amin al Husseini ini juga dijuluki sebagai “Hitler of Arab” karena pernah terlibat dalam pembantaian sekitar setengah juta umat Kristen Armenia di Turki dan sekitarnya pada tahun 1914-1917.
Amin kemudian menjadi sosok pemimpin politik yang anti-Kristen, anti Yahudi dan juga anti-Muslim lain yang dianggap melawan ide-idenya. Amin juga memproklamirkan gerakan politik "Pan-Islamisme" yang kelak menginspirasi berdirinya kelompok jihad Ikhwanul Muslim (IM) di Mesir yang didirikan oleh Hasan al-Banna (di Indonesia lebih dikenal sebagai PKS), dan HT di Palestina yang didirikan oleh Taqiyuddin an Nabhani.
Amin juga melakukan kampanye kebencian terhadap kaum Yahudi di Palestina yang mengakibatkan kekerasan dan pembantaian terhadap kaum Yahudi di Hebron pada tahun 1920an, padahal sebelumnya kaum Yahudi dan Islam sudah hidup berdampingan dan tinggal selama lebih dari 2.000 tahun di kawasan itu. Ini adalah tragedi pertama kali dalam sejarah di negeri itu yang kemudian terus berkembang menjadi kekerasan berdarah selama puluhan tahun. (Migrasi Yahudi secara besar-besaran dan dukungan Inggris dan Amerika atas berdirinya negara Israel kemudian semakin memperparah konflik ini). Amin kemudian juga berkoalisi dengan Adolf Hitler (yang juga anti Yahudi) dan Benito Mussolini untuk mewujudkan impiannya membangun "Empirium Islam" dan menumbangkan rezim-rezim pemerintahan yang dia anggap sekuler dan anti-Islam.
Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Jika gurunya demikian maka tidaklah mengherankan jika HT di Indonesia juga gembar-gembor anti-Pancasila, anti-Yahudi, anti Kristen, anti kafir, anti-demokrasi, anti Bhinneka Tunggal Ika, anti-NKRI dan seterusnya. NU dan Muhammadiyah sebagai ormas Islam moderat dan terbesar di negeri ini sudah seharusnya merapatkan barisan untuk menangkal ideologi radikal yang berusaha memecah belah bangsa ini. Dan kita sebagai bangsa yang cinta damai, cinta keragaman dan cinta persatuan sudah saatnya melakukan aksi untuk menanggulangi makin meluasnya ideologi ini demi keutuhan dan kedamaian bangsa.
Tulisan ini mungkin terkesan pahit dan menampar sebagian saudara kita yang mungkin secara tanpa sadar telah terlibat ataupun dipengaruhi oleh ideologi tersebut. Tapi saya hanya menyampaikan kebenaran meskipun kebenaran itu pahit adanya. Tapi lebih baik kita menerima kenyataan pahit di depan daripada semuanya menjadi terlambat dan Indonesia mengalami nasib yang sama seperti yang saat ini dialami oleh Suriah dan Irak yang hancur lebur oleh perang saudara karena dipicu oleh isu agama yang ditunggangi oleh kepentingan politik-ekonomi negara-negara adi daya.
Semoga setiap insan sadar akan Sifat Sejatinya......
Semoga seluruh makhluk berbahagia.......
Ditulis oleh: Muhammad Zazuli
0 Response to "WACANA PEMBUBARAN ORMAS RADIKAL"
Posting Komentar