Pagi tadi saya ditegur oleh seorang pembaca. Teguran yang sangat keras dan menohok, seolah saya telah melalukan kesalahan fatal.
“Mas kok ga membahas soal Yuyun? Apa karena ga ada nilai jualnya di sisi media?”
Saya kurang paham maksudnya apa dan bagaimana. Yuyun siapa? Ada masalah apa? Dan banyak pertanyaan lainnya. Tapi semuanya saya simpan sendiri dan sejenak mengabaikan chat tersebut, sebab saya baru mau sarapan.
Setelah selesai sarapan saya siap-siap menuju stasiun untuk balik ke Surabaya. Sepanjang perjalanan dari Bogor ke Senen, saya sempat browsing tentang Yuyun dan menemukan banyak point sangat tragis.
Dari sini kemudian saya maklum kalau ada pembaca sewordcom atau orang lain yang begitu geram dengan media kita. Sebab sejak kemarin kita heboh dengan dosen yang dibunuh oleh mahasiswanya karena cekcok soal skripsi.
Jika anda salah satu orang yang bertanya-tanya kenapa saya tidak membahas Yuyun, jawabnya karena saya tidak tau. Bukan karena saya enggan atau menilainya tidak peduli. Jujur, mayoritas tulisan saya muncul setelah membaca inbox atau chat teman-teman pembaca, baik di FB, WA atau BBM. Soal Yuyun inipun saya baru tahu. Saya berpikir ini harus jelas dulu supaya tidak ada salah paham antara kita.
Oke sekarang mari kita bahas tentang Yuyun.
Yuyun adalah siswi kelas III SMPN 5 Padang Ulak Tanding. Yuyun masih berusia 14 tahun, namun di usianya yang masih sangat belia inilah Yuyun sudah meninggal dunia dalam keadaan tragis. Sangat tragis.
Cerita dimulai dari 14 orang remaja berusa 17-23 tahun yang pesta tuak siang hari. Setelah pesta tuak, mereka duduk-duduk di pinggir jalan perkebunan karet.
Tak lama kemudian Yuyun melintas di jalan tersebut karena baru pulang sekolah. 14 orang lelaki ini kemudian memperkosa Yuyun secara bergiliran dalam keadaan tangan dan kaki terikat. Yuyun diperkosa hingga meninggal dunia.
Dari hasil visum, bagian kemaluan dan dubur Yuyun hampir menyatu akibat ulah 14 orang pemerkosa ini. Mulut Yuyun juga jadi pelampiasan. Menurut kesimpulan dokter, Yuyun sudah meninggal saat aksi pemerkosaan masih berlangsung. Setelah diperkosa berkali-kali hingga meninggal dunia, tubuh Yuyun kemudian dilempar ke tebing kebun karet.
Dari kenyataan ini, saya merinding membayangkan jika Yuyun adalah teman atau orang yang saya kenal. Tolong dibayangkan andai Yuyun adalah orang terdekat anda, bagaimana perasaan anda membaca cerita tragis ini? Marah sudah pasti. Mengamuk? Mungkin lebih dari itu.
Harga nyawa di media
Sebelumnya kita tau ada Salim Kancil, aktifis asal Lumajang yang dibunuh karena menentang aktifitas tambang pasir ilegal. Salim dikroyok dan dibunuh di balaikota, di tempat terbuka. Namun berita di media tak seheboh cerita Mirna yang meninggal karena meminum kopi berisi sianida pesanan Mirna.
Kemudian belum lama ini seorang siswi SMA, Sonya, mengaku anak Jenderal dan membentak petugas polisi yang hendak menilangnya. Kejadian ini menjadi headline dan perbincangan penuh caci maki di media sosial. Hingga akhirnya ayah Sonya meninggal dunia karena jantungan dengan pemberitaan luar biasa massif. Tapi meski sudah begitu, masih ada juga orang yang tidak berhenti mencaci.
Didibanding kopi sianida Mirna dan Sonya, saya yakin semua orang setuju bahwa kasus Yuyun lebih pantas diblow up sebagai pembelajaran bagi semua masyarakat Indonesia. Namun kenyataannya kasus Yuyun tak begitu kencang, hingga wajar saya tidak tau karena memang jarang baca berita, wajar juga saya ditegur karena belum membahasnya di sewordcom.
Tapi ya sudah, mari kita coba bikin rame agar kasus ini dibahas serius.
Menuntut Pemerintah
Pertama, pemerintah harus tutup semua pabrik tuak. Karena meninggalnya Yuyun akibat konsumsi minuman setan yang satu ini. Pemerintah harus tanggung jawab dan harus segera membuat peraturan darurat. Presiden Jokowi harus segera buat pernyataan tegas untuk menyikapi kasus ini.
Sudahlah, tak ada gunanya tuak dan minuman keras yang memabukkan itu. Semua kita tau dampak negatifnya sudah seburuk narkoba. Jika pemerintah sedang memerangi narkoba dan menembak mati pengedarnya, mungkin ini momen yang pas bagi pemerintah untuk memerangi tuak dan minuman keras.
Kedua, hukum mati 14 orang pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun. Tapi kan tidak ada undang-undangnya? Buat lah. UUD kan bukan ayat suci yang tak bisa dirubah. Sudah saatnya kita memiliki undang-undang yang jelas tentang pembunuhan. Tak cukup dengan penjara walau seumur hidup.
Dalam kasus Yuyun, 14 orang pelaku hanya dikenai pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. Jika salah satu dari pelaku saat ini berusia 17 tahun, maka di usia 32 tahun atau kurang dia sudah bisa bebas. Apakah ini hukum yang adil? Apakah negara ini membutuhkan generasi penerus yang seperti mereka?
Saya mengakui bahwa 14 orang pelaku ini masih remaja dan bisa berubah ke arah yang lebih baik di masa datang. Setuju. Tapi perubahan seperti apa yang bisa kita harapkan dari pemabuk, pemerkosa dan pembunuh yang melalui masa remajanya di penjara?
Lagipula kita sudah bosan mendengar berita pembunuhan. Coba saya tanya, berapa kali kita dengar berita pembunuhan? Mutilasi dan sebagainya. Orang sudah semakin brutal dan biasa membunuh. Pembunuhnya hanya dihukum belasan tahun atau seumur hidup. Asik sekali kehidupan para pembunuh. Bisa tetap hidup di penjara dan biaya hidupnya dijamin oleh negara.
DPR jangan diam saja, buat undang-undangnya. Apa perlu kami bunuh salah satu dari kalian agar mengerti betapa hukum kita sangat memanjakan pembunuh?
Sungguh negara ini tak membutuhkan teroris dan pembunuh. Jika kita tak mengampuni pengedar narkoba, seharusnya kita juga tak mengampuni para pembunuh dan teroris.
Kalau Presiden Jokowi membaca tulisan saya yang ini, tolong bapak bayangkan Yuyun adalah anak bapak, yang diperkosa hingga meninggal. Mohon dibayangkan. Setelah itu saya yakin Bapak bisa membuat pernyataan dan kebijakan yang benar.
Sebagai founder sewordcom, mungkin ini yang saya lakukan saat ini, ikut bersuara. Buat teman-teman pembaca, kalian bisa ikut bersuara dengan membagikannya di sosial media. (seword)
0 Response to "Hukum Mati 14 Pemerkosa dan Pembunuh Yuyun "
Posting Komentar