About



Pada pemilu 1999, waktu Mega diwacanakan akan dicalonkan jadi Presiden karena PDIP memperoleh suara yang lumayan banyak, Hamzah Haz yang waktu itu ketua umum PPP, menggunakan ayat yang mengharamkan pemimpin perempuan. Issue "perempuan haram jadi pemimpin" cukup menggema waktu itu.

Sekian tahun kemudian, setelah terjadi "tawar menawar politik" antara PDIP dengan PPP, dan kemudian Hamzah dicalonkan menjadi wapres bersama Mega, eh kok Hamzah MAU jadi wakilnya Mega.

Kalo dia konsisten dengan dalil yang dia kutip, mestinya dia tidak mau dicalonkan menjadi wakilnya Mega. Kan pemimpin perempuan hukumnya "haram".


Tapi faktanya Hamzah mau jadi wakilnya Mega. Artinya, aksi ngutip ayat yang dia lakukan sebelumnya memiliki kepentingan politis. Hamzah mengutip ayat sekedar untuk menjatuhkan "rating" Mega, supaya tidak kepilih jadi presiden, secara Mega dan PDIP adalah lawan politiknya pada waktu itu. Begitu kondisinya berubah, ya berubah juga sikapnya. Sesimple itu.

Lagu lama kaset baru terjadi beberapa waktu belakangan ini. Ayat-ayat suci dijadikan dalil untuk menolak pemimpin "non-muslim", dalam hal ini Ahok. Nah, belajar dari pengalaman, apakah anda percaya mereka-mereka yang mengutip Qs. Al Maidah 51, benar-benar tulus?

Umat muslim jangan lugu-lugu banget-lah. Kelompok yang rajin mengutip Al Maidah, dan yang menggembar-gemborkan issue tersebut, gak jauh beda dengan Hamzah Haz pada 1999.

Al Maidah ayat 51 sendiri, begitu juga hadis yang mengharamkan pemimpin perempuan, memiliki konteks jaman dan banyak pemahaman. Tidak bisa dikunci dalam satu penafsiran saja, yang itu pun sarat kepentingan politik tertentu.

Sudah bisa kebaca, Al Maidah dikutip untuk menurunkan "rating" Ahok dalam bursa cagub DKI. Dalam politik, omong kosonglah idealisme dalam beragama. Seandainya Ahok muslim pun, pasti ada cara lain untuk menurunkan rating Ahok. Misalnya pake etnis.

Apa yang dilakukan oleh Hamzah Haz, juga para pengutip Qs. Al Maidah, jelas merupakan tindakan membodohi dan mengakali masyarakat (audiens) MENGGUNAKAN ayat-ayat suci. Dan sesungguhnya, itulah sebenernya orang-orang yang MENISTAKAN AGAMA.

Mereka menggunakan atau memanfaatkan AGAMA untuk kepentingan pribadi dan golongan.

Ucapan Ahok "jangan mau dibohongin PAKE surat Al Maidah 51", jelas menyindir kelompok-kelompok semacam itu. Dan secara tak langsung, menyindir Hamzah Haz yang sama-sama menggunakan ayat untuk menelikung lawan politiknya pada 1999-2000.

0 Response to "Lagu lama Kaset Baru"

Posting Komentar