About

MEREDAM GEJOLAK DENGAN ANTITESIS




Belakangan ini marak beredar kabar demo besar besaran pada 4 November esok. Sebagian kita menerima seruan ajakan partisipasi lengkap dengan ayat,fatwa dan dalil agama, plus heroisme habib,kyai,ustadz penyerunya.
Sebagian lagi menerima sebaran larangan partisipasi demo dengan embel embel kekhawatiran (lebih tepatnya ketakutan) akan retaknya NKRI.


Silang pendapat,berbalas koment hingga saling olok makin meriuhkan situasi. Maka perseteruan egosentris telah terjadi besar besaran jauh sebelum hari Jumat 4 November. Koloninya bahkan melebihi prediksi jumlah pendemo yang akan hadir. Ratusan ribu pendemo (maya) telah turun ke jalan (maya). Melawan penonton (maya) di pinggir trotoar (maya) pula. Mereka berbondong 24 jam tanpa nasi bungkus, daster sorban, mike sound system. Penontonpun berduyun duyun hadir tanpa kepanasan, kamera 15 Mega Pixel dan juga odol di bawah mata pereda gas airmata.


Setiap Pemerintah selalu punya cara meredam potensi ledakan aksi emosional dengan caranya yang unik. 
Salah satunya dengan menghabiskan energi calon peserta panggung demo sebelum demo terjadi. Silahkan bebas beradu argumen, prediksi, provokasi,a gitasi, doktrin di dunia maya. Silahkan men-dramatisir kabar, sebarluaskan orasi di media publik. Maka tak ada yang luar biasa terjadi pada waktunya nanti, kecuali kemacetan jalan,sampah nasi bungkus dan beberapa kerusakan fasilitas umum yang segera akan teratasi. Pedagang minuman laku keras, kain putih laris manis, khotbah Jumatan di beberapa mimbar sarat geram.

 
Di dunia manapun belum pernah terjadi sipil sukses menggulingkan pemerintahan yang sah tanpa dukungan militer. Kalaupun Indonesia ingin menoreh catatan baru, bukan sekarang waktunya. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan hari Jumat nanti, dimanapun. Karena ambisi yang ada belum sebanding dengan kekuatan melawan yang tersedia. 


Maka kisah Prabowo berkuda bersama Jokowi yang bertopi koboi hari inipun bisa jadi peredam gejolak yang manis. Kita yang sedang diobok obok logikanya. Dan kitapun yang kian terlanjur capek sejak dalam fikiran.


Salam NKRI
Salam Pluralisme

Depok 31/10/16

Dari status fb: Dahono Prasetyonegoro

0 Response to "MEREDAM GEJOLAK DENGAN ANTITESIS"

Posting Komentar