Ambiguistik.com , Jakarta - Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) menunjukkan elektabilitas cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih 44,4%. Tak mudah mengalahkan Ahok jika tidak ada sesuatu yang luar biasa.
"Ahok itu incumbent, kalau tidak luar biasa, akan sulit mengejar petahana, apalagi kalau hanya mengandalkan charming atau personal saja. Tetapi yang lebih penting soal kinerja, apa yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Jakarta. Itu yang diperlukan untuk ketiga pasangan calon untuk mempertahankan atau meningkatkan elektabilitas," kata Direktur SMRC, Sirojudin Abbas, dalam rilis Survei SMRC di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).
Penelitian dilakukan pada 1-9 Oktober 2016. Populasi survei adalah warga DKI yang sudah berusia di atas 17 tahun. Dalam survei ini, jumlah sampel acak sebanyak 810 orang yang dipilih secara multistage random sampling. Responden diwawancara secara tatap muka dan margin of error sebesar 3,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan secara random ke 20% secara random terhadap total sampel. Dalam quality control, tak ditemukan kesalahan berarti.
Hasil survei ini juga menunjukkan loncatan elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang kini mencapai 22,3%. Sedang Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat ini elektabilitasnya terpantau di angka 19,9%. Cukup berat bagi Agus dan Anies untuk mengejar Ahok, namun dalam politik tidak ada yang tidak mungkin.
"Kalau secara matematis, pasangan Ahok - Djarot masih sulit digeser. Tinggal persaingan antara Agus - Sylvi dengan Anies - Sandi, tetapi kan masih 3 bulan lagi. Bisa jadi berubah dalam waktu 2 sampai 3 bulan lagi. Anies - Sandi masih terbuka. Soal kinerja, seberapa baik cara sosialisasi mereka, terkait aspek penting DKI, itu akan meyakinkan pemilih, siapa yang lebih meyakinkan kita tidak tahu," katanya.
"Ahok itu incumbent, kalau tidak luar biasa, akan sulit mengejar petahana, apalagi kalau hanya mengandalkan charming atau personal saja. Tetapi yang lebih penting soal kinerja, apa yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Jakarta. Itu yang diperlukan untuk ketiga pasangan calon untuk mempertahankan atau meningkatkan elektabilitas," kata Direktur SMRC, Sirojudin Abbas, dalam rilis Survei SMRC di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).
Penelitian dilakukan pada 1-9 Oktober 2016. Populasi survei adalah warga DKI yang sudah berusia di atas 17 tahun. Dalam survei ini, jumlah sampel acak sebanyak 810 orang yang dipilih secara multistage random sampling. Responden diwawancara secara tatap muka dan margin of error sebesar 3,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan secara random ke 20% secara random terhadap total sampel. Dalam quality control, tak ditemukan kesalahan berarti.
Hasil survei ini juga menunjukkan loncatan elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang kini mencapai 22,3%. Sedang Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat ini elektabilitasnya terpantau di angka 19,9%. Cukup berat bagi Agus dan Anies untuk mengejar Ahok, namun dalam politik tidak ada yang tidak mungkin.
"Kalau secara matematis, pasangan Ahok - Djarot masih sulit digeser. Tinggal persaingan antara Agus - Sylvi dengan Anies - Sandi, tetapi kan masih 3 bulan lagi. Bisa jadi berubah dalam waktu 2 sampai 3 bulan lagi. Anies - Sandi masih terbuka. Soal kinerja, seberapa baik cara sosialisasi mereka, terkait aspek penting DKI, itu akan meyakinkan pemilih, siapa yang lebih meyakinkan kita tidak tahu," katanya.
0 Response to "Agus-Sylvi Salip Anies-Sandi, SMRC: Sulit Kalahkan Ahok Kalau Tak Luar Biasa"
Posting Komentar