Dedi Mulyadi menggelar makan bersama 130 pemulung yang biasa mangkal di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Cikolotok Desa Margasari Kecamatan Pasawahan Purwakarta.
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi hari ini menggelar makan bersama 130 pemulung yang biasa mangkal di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Cikolotok Desa Margasari Kecamatan Pasawahan Purwakarta.
Menu yang dihadirkan dalam makan tersebut adalah sate maranggi khas Warung Katresna, yang berada di belakang Kantor Bupati Purwakarta.
Suasana makan tiba-tiba riuh ketika Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyuapi seorang pemulung, Aminah (40).
Sambil berseloroh Dedi mengatakan, satu suap nasi yang diberikannya dipersembahkan untuk pemulung paling cantik. “Kanggo nu geulis tur rajin (untuk yang cantik juga rajin)," ujar Dedi sambil menyuapi Aminah.
Aminah pun membalas suap yang diberikan Dedi dengan satu suapan balasan.
“Karek saumur-umur dihuapan ku Bupati, ku salaki sorangan ge can pernah (seumur-umur baru disuapi sama Bupati, sama suami sendiri saja tidak pernah," tutur Aminah yang sudah 20 tahun menggantungkan nasib di TPAS Cikolotok tersebut.
Kegiatan tersebut sengaja diadakan Bupati Purwakarta. Ia ingin membuka dialog atas permasalahan dan fasilitas yang ada di TPAS tersebut.
"Rata-rata keluhan yang muncul dari para pemulung adalah fasilitas air bersih dan rumah singgah untuk beristirahat," katanya.
Rencananya, jawaban dari persoalan pemulung terealisasi November ini. Pemkab Purwakarta akan membangun fasilitas air bersih dan 70 rumah singgah ddengan desain arsitektur khas Sunda.
"Satu tempat bisa dihuni dua sampai tiga kepala keluarga," ujarnya.
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi hari ini menggelar makan bersama 130 pemulung yang biasa mangkal di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Cikolotok Desa Margasari Kecamatan Pasawahan Purwakarta.
Menu yang dihadirkan dalam makan tersebut adalah sate maranggi khas Warung Katresna, yang berada di belakang Kantor Bupati Purwakarta.
Suasana makan tiba-tiba riuh ketika Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyuapi seorang pemulung, Aminah (40).
Sambil berseloroh Dedi mengatakan, satu suap nasi yang diberikannya dipersembahkan untuk pemulung paling cantik. “Kanggo nu geulis tur rajin (untuk yang cantik juga rajin)," ujar Dedi sambil menyuapi Aminah.
Aminah pun membalas suap yang diberikan Dedi dengan satu suapan balasan.
“Karek saumur-umur dihuapan ku Bupati, ku salaki sorangan ge can pernah (seumur-umur baru disuapi sama Bupati, sama suami sendiri saja tidak pernah," tutur Aminah yang sudah 20 tahun menggantungkan nasib di TPAS Cikolotok tersebut.
Kegiatan tersebut sengaja diadakan Bupati Purwakarta. Ia ingin membuka dialog atas permasalahan dan fasilitas yang ada di TPAS tersebut.
"Rata-rata keluhan yang muncul dari para pemulung adalah fasilitas air bersih dan rumah singgah untuk beristirahat," katanya.
Rencananya, jawaban dari persoalan pemulung terealisasi November ini. Pemkab Purwakarta akan membangun fasilitas air bersih dan 70 rumah singgah ddengan desain arsitektur khas Sunda.
"Satu tempat bisa dihuni dua sampai tiga kepala keluarga," ujarnya.
sumber: http://regional.kompas.com/
0 Response to "Ketika Bupati Purwakarta dan Pemulung Saling Menyuapi "
Posting Komentar