Ambiguistik.com - Terkait gerakan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyatakan tak perlu mengeluarkan fatwa haram.
Din beralasan bahwa pencetusan fatwa haram yang dikeluarkan MUI, karena ada sesuatu hal yang belum jelas berdasarkan Alquran.
"Sudah diputuskan, karena apa yang mereka lakukan sudah jelas keharamannya," kata Din, saat ditemui wartawan saat acara Halal Bihalal dan Silahturahmi Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Selasa 12 Agustus 2014.
Baca juga:
Abu Jibril: Yang Ikut Pancasila Akan Binasa
"Membunuh orang lain itu sangat tegas dalam Alquran (tidak boleh), maka dalam hal itu tidak perlu fatwa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Din juga meminta kepada umat muslim di Indonesia bahwa hadirnya gerakan ini harus dihadapi bersama. Tetapi, untuk meniadakan gerakan-gerakan ini, ia menyampaikan tak perlu adanya gembar-gembor berupa aksi reaktif secara berlebihan.
"Saya juga tidak setuju ini dipakai Densus 88 untuk mengejar, mencari orang-orang yang dianggap aktivis Islam yang dituduh ISIS. Ini tidak baik, karena harus tetap berdasarkan hukum dan harus dihadapi dengan pendekatan," jelasnya.
Din juga menyatakan bahwa MUI saat ini telah melakukan koordinasi dengan pemerintah, dan jajaran Polri, serta ulama dari organisasi Islam.
"Masing-masing punya tanggung jawab. Bukan ngeles, tetapi ormas-ormas itu sendiri bisa dijangkau seperdua dari umat Islam. Katakan 100 juta, dan 100 juta lagi yang tidak terjangkau," ucap Din.
Din menyadari bahwa hadirnya gerakan, atau kelompok ini diperkirakan tidak mengikuti pengajian-pengajian yang ada di mesjid, karena hal itu berbeda ideologinya. Sebab itu, sulit untuk melakukan pembinaan. (asp)
Din beralasan bahwa pencetusan fatwa haram yang dikeluarkan MUI, karena ada sesuatu hal yang belum jelas berdasarkan Alquran.
"Sudah diputuskan, karena apa yang mereka lakukan sudah jelas keharamannya," kata Din, saat ditemui wartawan saat acara Halal Bihalal dan Silahturahmi Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Selasa 12 Agustus 2014.
Baca juga:
Abu Jibril: Yang Ikut Pancasila Akan Binasa
"Membunuh orang lain itu sangat tegas dalam Alquran (tidak boleh), maka dalam hal itu tidak perlu fatwa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Din juga meminta kepada umat muslim di Indonesia bahwa hadirnya gerakan ini harus dihadapi bersama. Tetapi, untuk meniadakan gerakan-gerakan ini, ia menyampaikan tak perlu adanya gembar-gembor berupa aksi reaktif secara berlebihan.
"Saya juga tidak setuju ini dipakai Densus 88 untuk mengejar, mencari orang-orang yang dianggap aktivis Islam yang dituduh ISIS. Ini tidak baik, karena harus tetap berdasarkan hukum dan harus dihadapi dengan pendekatan," jelasnya.
Din juga menyatakan bahwa MUI saat ini telah melakukan koordinasi dengan pemerintah, dan jajaran Polri, serta ulama dari organisasi Islam.
"Masing-masing punya tanggung jawab. Bukan ngeles, tetapi ormas-ormas itu sendiri bisa dijangkau seperdua dari umat Islam. Katakan 100 juta, dan 100 juta lagi yang tidak terjangkau," ucap Din.
Din menyadari bahwa hadirnya gerakan, atau kelompok ini diperkirakan tidak mengikuti pengajian-pengajian yang ada di mesjid, karena hal itu berbeda ideologinya. Sebab itu, sulit untuk melakukan pembinaan. (asp)
0 Response to "MUI Tak Pernah Keluarkan Fatwa Haram Terhadap ISIS.. Inilah Alasannya..."
Posting Komentar