Sebuah video beredar di Youtube isinya cukup mencengangkan, saya sebagai muslim baru kali ini mendengar ada ustadz yang mengharamkan demo. Video tersebut adalah sesi ceramah tanya jawab, antara ustadz yang duduk dikursi dan beberapa murid, atau jamaah yang duduk di lantai berkarpet.
Isi ceramah itu seperti ini:
Jamaah bertanya: Bagaimana pendapat ustadz tentang pemuda-pemudi Islam melakukan demo sebagaimana menolak kebijakan pemerintah?
Ustadz Bajrey: Haram! Demi Allah! Demonstrasi samasekali tidak pernah ada ajarannya didalam syariat Islam. Ketahuilah salah satu bukti konkrit sebuah kelompok Islam itu busuk dizaman sekarang, adalah ketika mereka melakukan demo.
Berarti mereka mulai keluar dari jaur. Tidak pernah ada, merubah kemunkaran dengan cara yang munkar. Awas! Tujuannya apa? al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anil-mun'kar (perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk), kan?
Menurut Bajrey, amar ma'ruf nahi munkar haruslah dilakukan dengan cara yang ma'ruf (baik), bukan dengan cara yang munkar (buruk).
"Merubah kemunkaran dengan cara yang munkar maka hanya akan menjadikan kemunkaran yang lebih besar."
"Lihat apa yang dilakukan Front Penghancur Islam..." Ujar Bajrey, disambut dengan gelak tawa tertahan dari jamaah.
"Meraka (FPI) hanya pinter hancur-hancurin sana-sini, apakah kemudian kondisi "gets any better"(berubah menjadi baik)? Atau "worst" (Atau lebih buruk)?
"Demonstarsi ini haram, demi Allah , nggak pernah dihalalkan disyariat Islam.
Dan lihat demo dari zaman ke zaman, berapa ribu kali demonstrasi untuk Palestina?
Dilakukan disetiap negeri dimuka bumi, iye gak?
OK, kondisi Palestina mendingan?!
Berapa ribu kali demo anti korupsi dinegeri ini, iya gak?
Ok, mendingan gak korupsi hari ini di negeri kita?
Jamaahpun menjawab; tambah parah...
Lalu Bajrey pun meneruskan "Sejak kapan demo dapat merubah keadaan menjadi lebih baik? Yang ada kemaslahatan menjadi terganggu, orang mau ibadah, mencari nafkah terganggu. Serahkan kebijakan kepada pemimpin, biar dia menentukan apa yang terbaik buat negra dan bangsa, kita hanya bisa mendoakan, semoga ia diberi petunjuk,
"Orang yang demo-demo itu bahlul, bodoh, dia lagi caper aja pengin disorot, biar masuk tivi, pengen ngetop, pengen nyari sensasi." ujar Bajrey.
"Kalau kebaikan yang mereka tuju, bukan cara yang buruk yang mereka lakukan!"
"Makanya di Islam, dalam syariat Islam yang kayak begini nih, nasehatin! Bubar! Karena apa? Kalian mengganggu ketertiban dan maslahat umum," ujar Bajrey.
Masih gak bubar? Perintahkan lagi untuk bubar,, dan jika sudah tiga kali diperintahkan untuk bubar tetap saja demo, maka penggal kepalanya! Tumpahkan darahnya! Ini sampah masyarakat!"Ujar Bajrey mantap.
"Tumpahin darahnya biar cepet, khawarij koq...Bughot! Lumayan mengurangi kepadatan penduduk di Jakarta"Tegas Bajrey.
Menurut Bajrey itulah kelemahan hukum demokrasi, dari oleh dan untuk rakyat hanya bikin ribet.
Sungguh saya jadi terhenyak, kaget luar biasa, ternyata ada juga ustadz yang terang-terangan menyerang FPI, tapi saya yaqin, ustadz ini juga ngomong gak sembarangan, pasti beliau ini sudah tahu hukum-hukumnya secara beliau Ustadz Riyadh Bin Badr Bajrey ini ternyata adalah Ustadz Lulusan Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadits Universitas Al Azhar Cairo. Oleh kalangan umum beliau sering disebut ustadz wahabi (Salafusholikh), beda aliran dengan Habieb Rizieq Shihab yang Sunni (NU) tetapi NU nya Habib Rizieq berbeda dengan NU nya Gusdur, NU nya Habib Rizieq boleh dibilang NU ekstrim.
Yaitu pro aktif ber amar ma'ruf nahi munkar; menegakkan kebenaran dan menyingkirkan kebatilan atau kemaksiatan, yang menurut Bajrey dilakukan dengan keburukan.
Silahkan simak videonya:
Mantap Pak, sy setuju dgn Ustadz
BalasHapus