Ketua Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan, dirinya meragukan tingginya elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berdasarkan hasil survei yang banyak beredar.
Malah, pria yang akrab disapa Habib itu menuding bisa saja tingginya elektabilitas Ahok itu karena ia membayar lembaga surveinya sendiri.
Karenanya, anggota ACTA ini pun meminta lembaga survei melakukan riset lagi setelah tiga bakal pasangan calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI.
Habib yakin, selang munculnya tiga bakal pasangan calon peserta Pilkada DKI, maka tingkat keterpilihan Ahok akan anjlok.
“Terjadi perubahan peta yang signifikan. Selama ini lembaga survei entah dibayar atau tidak, memposisikan Ahok di level tinggi,” beber Habib dalam diskusi bertajuk “Pilgub DKI Rasa Pilpres” di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
“Dengan formasi yang baru ini kita percaya survei-survei tersebut harus diulang kalau ingin dianggap tepat, presisi, dan profesional,” sambung Habib.
Lebih jauh Habib mengatakan, selama ini persepsi masyarakat masih bagus terhadap Ahok karena tidak ada pembandingnya.
Karena itu, ia yakin kali ini akan ada perubahan penilaian masyarakat terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu mengingat munculnya dua pasangan calon penantang, seperti Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
”Kalau di meja ini ada donat, dan kita ditanya suka donat atau kue tart. Tentu kita akan pilih donat karena kue tart-nya tidak ada. Begitu juga Ahok,” tuturnya.
Politisi Gerindra tersebut menambahkan sulit bagi Ahok mendongkrak tingkat keterpilihan sekarang ini jika tak ada tindakan yang luar biasa. Pasalnya, dia menilai, sosok Anies Baswedan dan Agus Harimurti juga mendapat respon positif dari warga DKI.
“Sulit bagi Ahok, harus melakukan sesuatu yang luar biasa untuk mendongkrak (elektabilitas) karena yang dua ini (Anies dan Agus) masih fresh, kecuali mereka berdua ada kasus ya,” tutup Habib. (jitunews)
0 Response to "Elektabilitas Ahok Tinggi , Habiburokhman Tuding Ahok Bayar Lembaga Surveinya Sendiri"
Posting Komentar