Sedih dan kagum membaca tulisan Buya Syafii Maarif di Republika
Gara-gara di acara Indonesia Lawyers Club dia mengatakan, “Ahok bukan orang jahat”; Buya dicacimaki, dicap pembohong, dicap oportunis, dituduh 'mengais-ngais mencari uang', dihina, dikutuk oleh para pembenci Ahok.
Dengan nada getir, Buya menulis: “ , , kutukan itu umumnya sangat kasar dan biadab, termasuk dari mereka yang mengaku dari kalangan Muhammadiyah dan warga Minang.”
Buya, 81 tahun, adalah pemuka Islam yang luar biasa. Dia pernah memimpin Muhammadiyah, dia aktif menulis di banyak media, dia aktif bicara di berbagai forum. Walau pengetahuannya luas, dia senantiasa hadir dengan penampilan sederhana dan rendah hati. Ketika berdebat, tidak ada kesan bahwa dia ingin menjatuhkan lawan bicara dengan cara merendahkan.
Buya pernah menjadi Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP), dan juga dikenal sebagai seorang tokoh yang mempunyai komitmen kebangsaan yang tinggi. Dia anti korupsi dan tokoh yang konsisten menegakkan demokrasi. Karena sikap dan cara pandangnya ia kerap disebut "Bapak Bangsa". Ia tidak segan-segan mengkritik sebuah kekeliruan, meskipun yang dikritik itu adalah temannya sendiri.
Kini tiba-tiba saja tokoh besar ini dihina-hina hanya karena ia meminta agar orang berhenti menghujat Ahok karena sang Gubernur sudah minta maaf dan “bukan orang jahat”. Ia tidak mempromosikan Ahok. Dia cuma bilang, "Sudahlah, mari kita bicarakan hal-hal yang lebih penting bagi bangsa ini . . "
Kita seharusnya berbahagia memiliki Buya Syafii Maarif. Kita seharusnya mendengarkan kata-katanya, bukan menghujatnya.
Tapi barangkali memang begitulah perangai kaum yang berpikiran sempit dan picik. Mereka tak tahu mana yang emas dan mana yang loyang. Orang-orang semacam ini memang akan berkumpul memuja pemuka-muka dungu yang hanya akan membawa mereka terperosok dalam keterbelakangan.
ade armando
0 Response to "HANYA KARENA MENYATAKAN 'AHOK BUKAN ORANG JAHAT', BUYA SYAFII MAARIF PUN DIMAKI-MAKI"
Posting Komentar