Ambiguistik.com, Jakarta - Kantor Imigrasi Jakarta Pusat menciduk 17 WNA Maroko yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) di sebuah klub malam. Sebelumnya, PSK asal WNA juga pernah terjaring di lokasi lainya seperti Puncak Bogor, Jawa Barat.
Mengapa banyak WNA jadi PSK di Indonesia?
"Masih dalam pemeriksaan, apakah ini efek dari bebas visa atau ada unsur-unsur lain, masih didalami," Kepala Humas Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Heru Santoso dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (22/10/2016).
Lebih lanjut Heru menjelaskan, jadi fokus Imigrasi dalam kasus ini adalah soal penyalahgunaan visa. Yang peruntukkan seharusnya sebagai visa kunjungan, tapi disalah gunakan untuk jadi PSK atau kegiatan lain.
Lalu, apakah kebijakan bebas visa harus dievaluasi? "Ini mejadi salah satu bahan masukan kami kepada pemerintah. Bukan cuma soal PSK saja, soal lainnya juga banyak, kan," jelasnya.
Sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat mencocok 17 WNA asal Maroko pada Jumat (21/10/2016) pukul 01.30 WIB dini hari. Para WNA wanita itu melakukan praktik prostitusi di sebuah tempat hiburan malam yang berada di bilangan Senayan.
0 Response to "Ramai PSK Maroko di Indonesia, Efek Kebijakan Bebas Visa?"
Posting Komentar