Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ahmad Ishomuddin mengomentari unjuk rasa yang digelar beberapa organisasi massa Islam, Jumat, 14 Agustus 2016. Unjuk rasa itu terkait dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahmad meminta agar masyarakat menghindari perpecahan. Tokoh masyarakat, tokoh agama, juga media massa wajib menjaga keamanan dan kedamaian. Ia mengingatkan suhu politik di Jakarta saat ini semakin panas.
Menurut Ahmad, Ahok yang keseleo lidah sudah meminta maaf. Maka sudah seharusnya umat Islam membuka kelapangan hati memaafkannya. “Kemarahan umat Islam sebagai hal yang wajar itu harus terkendali, harus reda, dan tidak perlu berlebihan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Oktober 2016.
Ahmad mengatakan, unjuk rasa yang membawa tema “Tangkap Ahok” provokatif. Itu juga menyiratkan kemarahan sekaligus ketidakpercayaan sebagian umat Islam kepada aparat penegak hukum dan pemerintah. “Apabila demonstrasi besar itu tidak segera dikendalikan, bukan mustahil terjadi kekacauan dan memicu kerusuhan demi kerusuhan di Jakarta,” katanya.
Ahmad mengimbau agar masyarakat menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian yang telah menerima laporan dari berbagai perwakilan umat Islam. Para tokoh agamajuga harus meredakan kemarahan masyarakat. “Bukan sebaliknya, justru provokatif, turut terlibat memanaskan suasana yang berpotensi destruktif dan ditunggangi oleh kepentingan politik sesaat,” tuturnya.
Ahmad menilai, unjuk rasa dengan massa yang besar sering ditunggangi oleh kepentingan politik sesaat atau bahkan dirancang, didanai, dan dikendalikan oleh tangan-tangan asing yang sengaja ingin memecah belah kesatuan dan persatuan demi kepentingan mereka. “Inilah yang mungkin tidak disadari oleh sekumpulan manusia yang sedang marah itu dan kehilangan akal sehatnya,” ucapnya.
Atas dasar itu Ahmad mengimbau agar semua pihak menciptakan suasana aman dan damai, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi pihak lain. Masyarakat harus bersatu padu untuk saling melindungi.
Ahmad juga meminta masyarakat jangan mau diadu domba atau dipecah belah. Masyarakat menjadi lemah dan mudah dikalahkan oleh musuh-musuh bangsa ini. “Sesungguhnya, keamanan masyarakat itu lebih penting dari sekedar keimanan yang bersifat individual,” katanya.
Beberapa organisasi massa Islam berunjuk rasa hari ini. Unjuk rasa besar-besaran itu digelar menyusul adanya dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. Sekitar 5 ribu pengunjukrasa akan berkumpul di Masjid Istiqlal setelah menunaikan ibadah salat Jumat. Rencananya, mereka akan melakukan long march ke gedung Balai Kota DKI Jakarta.
tempo.co
0 Response to "Rais Syuriah PBNU: Ahok Sudah Minta Maaf Seharusnya Dimaafkan"
Posting Komentar