About

Ahok "Semprot" Wali Kota Jakut karena Ada Pompa Dimatikan

Kompas.com/Alsadad RudiGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menggelar rapat dengan sejumlah pejabat di Balai Kota, Jumat (22/4/2016). Rapat membahas mengenai genangan yang kemarin muncul di Pademangan dan Gunung Sahari.


JAKARTA — Genangan yang kemarin muncul di Pademangan, Jakarta Utara, dan Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada Kamis kemarin membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memanggil Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi ke Balai Kota, Jumat (22/4/2016).

Mereka kemudian menggelar rapat terbuka. Dalam rapat itu, Ahoksempat meluapkan kemarahannya kepada Rustam. Penyebabnya karena adanya mesin pompa yang dimatikan di rumah pompa Ancol, Pademangan.

Menurut Ahok, dimatikannya mesin pompa karena adanya air laut yang masuk melintas melebihi tanggul tidak masuk akal. Sebab, ia menyebut ketinggian tanggul mencapai 2,8 meter.

"Saya lihat di CCTV semua hanya 1,6-1,7 (meter), bagaimana air bisa melimpas," ujar Ahok dengan nada tinggi. 

Menurut Ahok, tadi pagi ia sempat datang ke pintu air Ancol. Berdasarkan laporan petugas penjaga pintu air, ia mendapatkan informasi bahwa belum pernah ada air laut melintas melebihi ketinggian tanggul.

Ahok menyebut petugas itu sudah bekerja sebagai petugas penjaga pintu air sejak 1991.

"Dia bilang air laut pasang paling tinggi (melebihi tanggul) 2,6 meter, itu juga belum melintas di pintu air. Jadi tidak ada cerita pompa dimatiin karena air laut melimpas," ujar Ahok.

Rustam tampak fokus mendengarkan penjelasan dari Ahok. Selain Rustam, hadir pula Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, jajaran Dinas Tata Air, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).kompas

0 Response to "Ahok "Semprot" Wali Kota Jakut karena Ada Pompa Dimatikan"

Posting Komentar