About

Pernyataan Deputi Gubernur Bikin Haru!! Ternyata Ahok Tak Seburuk yang Dipikirkan FPI dan Yusril



Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menampik penggusuran kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara untuk pembangunan apartemen.

Info yang beredar di media sosial, kawasan itu akan dijadikan apartemen oleh PT Agung Podomoro Land Tbk dan apartemen Pluit Sea View oleh PT Binakarya Propertindo Group.

Bantahan itu disampaikan oleh Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Oswar Muadzin Mungkasa.

"Ah bohong bohonglah, masa kalian ketipu? Enggak, itu kan konyol banget. Jadi yang penting kalian percaya saja," kata Oswar kepada beberapa wartawan termasuk Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Oswar menjelaskan rencana penataan kawasan Luar Batang seperti ini:

1. Masjid Luar Batang. Pemprov DKI Jakarta tidak akan membongkar masjid tersebut dan ingin menjadikannya sebagai ikon wisata rohani di Jakarta.

2. kawasan itu akan digabung dengan kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Nantinya, Pemprov DKI Jakarta akan menata pedestrian di sepanjang kawasan Kota Tua-Luar Batang.

3. Di depan masjid, ada plaza untuk PKL (pedagang kaki lima) dan parkiran. 

4. Pasar di kawasan Pasar Ikan yang dibongkar beberapa waktu lalu akan direvitalisasi. Rencananya desain pembangunannya los pasar di bagian bawah dan rumah susun di bagian atas.
Nah, unit rusun itu diperuntukkan bagi para nelayan dan warga setempat yang tempat tinggalnya digusur.

5. Warga perlu dipindah terlebih dahulu ke Rusun Rawa Bebek sambil menunggu revitalisasi pasar dan rusun selesai.

6. Jika warga merasa rusunnya kini lebih jauh dengan lokasi usaha maupun sekolah anak-anak, Pemprov DKI Jakarta menyediakan transjakarta gratis dengan bus sekolah.

7. Warga juga mendapat modal dari Bank DKI sebesar Rp 10 juta dan gerobak stainless steel dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta.

8. Tak hanya itu, ada dokter dan perawat yang bersiaga di rusun.


"Jadi hati-hati, orang-orang pada bilang Pasar Ikan digusur buat dibangun apartemen. Nanti yang bisa lihat tanggul itu adalah nelayan-nelayan yang tiggal di rusun, dia akan melihat perahunya dari kamar dia," kata mantan Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas itu.


Oswar menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak hanya sekadar menggusur pemukiman kumuh di kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium. Sebab, lanjut dia, warga akan dipindah ke tempat yang lebih layak, yakni di rusun.
Ia menyadari, warga sulit meninggalkan tempat tinggal yang telah ditempati selama puluhan tahun. Namun, mereka menduduki lahan negara dan sebanyak 63 KK diantaranya tinggal di los pasar.


"Di sana kan untuk pembangunan RTH (ruang terbuka hijau) dan kami diwajibkan oleh Undang-undang untuk menegakkan Perda. Kalau soal hak asasi manusia, HAM itu berlaku buat semua yang miskin, kaya, tua, dan muda; bukan cuma buat yang miskin saja," kata Oswar.


"Desain finalnya (penataan kawasan Luar Batang) belum ada. Tapi di sana untuk RTH dan karya pemerintahan," kata Oswar.
Sebagian kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium sudah digusur oleh Pemprov DKI Jakarta.


Sementara kawasan Luar Batang baru akan ditertibkan pada Mei 2016 atau saat unit rusun telah siap digunakan.
Adapun pembiayaan penataan kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang direncanakan menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).


Alternatif kedua, menggunakan uang kewajiban pengembang yang meningkatkan koefisien lantai bangunan (KLB) mereka. Hingga kini, kata Oswar, uang dari kewajiban pengembang sudah terkumpul sekitar Rp 4 triliun.


"Saya juga bingung orang ngarangnya macam-macam amat. Kelihatannya logis sih yang mereka karang, tapi itu kan enggak benar. Sekarang sudah ada 329 KK yang sudah dibebaskan, 29 KK diantaranya sudah pulang kampung karena bukan warga Jakarta dan 40 KK belum tahu pindah ke mana," kata Oswar.(Kompas.com)

0 Response to "Pernyataan Deputi Gubernur Bikin Haru!! Ternyata Ahok Tak Seburuk yang Dipikirkan FPI dan Yusril"

Posting Komentar