MALAYSIA – Sementara mungkin anda tidak akrab dengan Zakir Naik, pengkhotbah kelahiran Mumbai itu tidak diragukan lagi adalah salah satu televangelis Muslim paling populer di seluruh dunia.
Halaman Facebook resminya, presiden Yayasan Riset Islam, memiliki lebih dari 12 juta penyuka; akun Twitter-nya memiliki hampir 86.000 pengikut; sementara video YouTube-nya biasa meraih enam digit pengunjung. Saluran TV Perdamaian nya mengklaim sedikitnya 50 juta pelanggan di 125 negara.
Tapi sebelum mengetahui apa yang membuat Zakir Naik terkenal, pertimbangkan ini “Dia telah ditolak masuk setidaknya oleh dua negara, Inggris dan Kanada.” (Baca: Bongkar Kebohongan Dr Zakir Naik Ustad Wahabi yang Anti Maulid)
Pada bulan Juni 2010, Zakir Naik ditolak masuk oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May, mengingat “perilakunya yang tidak dapat diterima”.
Pada bulan yang sama, ia dilarang oleh Kanada setelah pendiri Kongres Muslim Kanada, kelahiran Pakistan, Tarek Fatah, mengirim email massal kepada anggota parlemen Kanada yang memperingatkan mereka terhadap pandangan inflamasi Zakir Naik.
Meskipun pelarangan tidak seharusnya menjadi solusi untuk pidato ofensif, namun setidaknya tindakan yang diambil oleh kedua pemerintah menunjukkan keprihatinan mereka tentang jenis pernyataan provokatif Zakir Naik yang telah ia buat sejak ia mulai berkhotbah pada tahun 1991.
Paling menonjol di antara kekhawatiran dua negara itu mungkin adalah menyoal sikap pembelaan Zakir Naik terhadap terorisme yang diabadikan oleh militan Islam. Yang paling terkenal adalah dukungan pastinya terhadap jihadis al-Qaeda dan Osama bin Laden dalam kuliah yang disampaikan dihadapan ribuan orang di tahun 2006, yang menyeru “setiap Muslim untuk menjadi teroris”. (Baca: India Tolak Visa Imam Wahabi Untuk Cegah Fitnah Sektarian Yang Biasa Dihembuskannya)
“Jika ia (Osama bin Laden) meneror teroris, jika ia meneror Amerika, teroris terbesar, aku bersamanya,” ungkap Zakir Naik kala itu.
“Setiap Muslim harus menjadi seorang teroris! Masalahnya adalah bahwa jika ia meneror teroris, maka ia mengikuti Islam,” kata Zakir Naik dalam pidatonya tersebut, pernyataan itu masih dipuji oleh banyak pendukungnya.
Zakir Naik kemudian mengklaim komentarnya diambil di luar konteks. Tentang pembelaannya pada tahun 2008 adalah upaya mindboggling untuk mendefinisikan terorisme secara semantik “Setiap Muslim harus menjadi seorang teroris. Seorang teroris adalah orang yang menyebabkan teror”.
“Demikian pula, setiap muslim harus menjadi teroris terhadap elemen antisosial masyarakat, seperti pencuri, perampok dan pemerkosa.”
Seperti banyak orang yang menyangkal peran al-Qaeda dalam menghancurkan serangan 9/11, Zakir Naik mengklaim bahwa itu adalah “rahasia terang-terangan” yang telah dirancang dan diatur oleh presiden AS kala itu, George W. Bush.
Zakir Naik juga “melegalkan pembunuhan” bagi sejumlah kelompok, contohnya mereka yang dianggap murtad dan yang “menyebarkan agama baru melawan Islam”, serta kaum homoseksual. (Baca: Ketua Federasi Sufi Mesir: Wahabi Adalah Ideologi Para Pembantai Muslimin)
Namun begitu, Malaysia justru menyambut dengan karpet merah setiap kali Zakir Naik berkunjung. Pada tahun 2012, ia memberi empat ceramah, salah satunya di lembaga publik Universiti Teknologi MARA, sementara yang lain dihadiri oleh mantan perdana menteri Tun Dr Mahathir Mohamad.
Pada tahun 2013, Zakir Naik bahkan dianugerahi penghargaan terkenal “Tokoh Maal Hijrah” oleh Yang di-Pertuan Agong, Tuanku Abdul Halim Mu’adzam Shah.
Mulai akhir pekan ini, Zakir Naik akan berada Terengganu untuk tur satu minggu di negara (Malaysia). Dan tidak dapat dipungkiri bahwa uang besar ada di balik semua ini. (Baca: Dr Zakir Naik Ustad Wahabi Terindikasi Pendukung Al-Qaeda Dicekal di Malaysia)
Zakir Naik disini atas undangan dari Mentri gede sendiri, Datuk Seri Ahmad Razif Abd Rahman, setelah dua orang itu bertemu di Korea Selatan November lalu. Selanjutnya, ” slogan Transformasi Terengganu Baru” (New Terengganu Transformasi), àla Malaysia yang merupakan gagasan dari Ahmad Razif, menyertai hampir semua materi promosi tur ini.
Dikabarkan, sejumlah besar inisiatif telah dihabiskan untuk media sosial, dengan blitz tweets hashtag #ZakirNaikTerengganu untuk membangun sensasi – hampir semua dengan template yang sama menjelaskan “fakta” tentang dia, dan memuji kualitas” memperoleh pengetahuan “dari sang penceramah itu.
Selanjutnya, beberapa akun berpengaruh yang bergabung dalam kampanye itu adalah mereka yang mungkin anda bahkan tidak akan pernah bermimpi bisa memberikan kontribusi mengenai acara-acara Islami. Uang pasti benar-benar efektif, iya kan? (Baca: Stop Sebut “Islam Itu Teroris”, Wahabi Teroris dan Bukan Islam)
Tetapi sebenarnya mudah saja untuk melihat mengapa beberapa orang menggemari orator yang dianggap karismatik ini. Mengenakan jas dan dasi, Zakir Naik berbicara dengan bahasa Inggris yang sempurna, dan murah hati dengan senyumnya, bahkan ketika ia merendahkan agama lain. Ia menghapal tidak hanya Al-Quran, tetapi juga Veda dan Alkitab, dan bisa mengutip ayat demi ayat untuk menjelaskan setengah kebenaran dan kesalahan logisnya.
Semua ini lebih dari cukup memikat bagi masyarakat umum untuk digunakan sebagai “sendok-makannya” si ulama.
Namun, yang paling berbahaya dari khotbah Zakir Naik adalah retorikanya untuk melawan para penganut agama lain, terutama ketika ia mencoba untuk menggambarkan dirinya sebagai seorang ahli perbandingan agama.
Di India, Darul Uloom Deoband -tempat kelahiran gerakan reformis Deobandi – memutuskan pada tahun 2012 bahwa Zakir Naik “tidak bisa diandalkan”, mereka mendesak umat Islam untuk tidak mengikutinya. Pada tahun 2008, beberapa kelompok Sunni di India juga menyerukan larangan serupa. (Baca: Ulama Palestina: Wahabi Ajaran ‘Setan’ dan Bukan Islam)
Di sini, di Malaysia, kelompok Hindu Hindraf secara konsisten memprotes Zakir Naik pekan ini, menyebut pidato kebenciannya membahayakan pluralistik Malaysia. Tapi kita masih terlalu lambat untuk mengenali peringatan ini.
Dapat dikatakan bahwa pandangan Zakir Naik adalah produk dari keyakinan Salafi Wahabinya. Percakapan dengan beberapa Muslim setempat akan memberitahu Anda bahwa pandangan ekstrimisnya adalah hasil dari apa yang telah diajarkan kepadanya sejak kecil. (Baca: Mufti Rusia; Ideologi ISIS, Ideologi Kebodohan)
Lupakan upaya setengah hati otoritas Islam kita untuk mengekang ekstremisme. Pandangan ini dengan cepat telah menjadi mainstream, dan non-Muslim seharusnya tidak terkejut dengan perkembangan ini. (SFA)
Sumber: themalaymailonline
0 Response to "Dr Zakir Naik Sebarkan Wajah ‘Islam’ Ala Wahabi"
Posting Komentar