
Entah harus terdiam karena miris atau terbahak-bahak untuk merespon tingkah pimpinan DPR. Gara-gara sebagian istri DPR ke Jepang, Ade Komarudin dan Fadli Zon terlibat adu argumen di ruang publik. Aneh. Sudah seperti artis atau sebagian ibu-ibu arisan yang hobi gosip dan saling sindir.
Setelah muncul foto istri miring-miring sedang berfoto di Jepang lengkap dengan spanduk Persaudaraan Istri Anggota DPR, ketua DPR memberi komentar yang sangat menohok.
“Mereka hanya keliru, bisa dibilang genit-lah menggunakan spanduk PIA (Persaudaraan Istri Anggota DPR), padahal tidak dalam rangka agenda PIA,” kata Ade.
Mendapat komentar seperti itu, Fadli Zon yang kebetulan istrinya ada dalam rombongan tidak terima istrinya disebut genit.
Saya kira Pak Akom salah di situ, harus dikoreksi. Itu lintas partai, tidak ada uang DPR, tidak ada uang negara, bahkan tidak memakai fasilitas KBRI. Saya kira, mungkin Pak Akom kurang informasi, dia kadang-kadang harus mengontrol ucapannya,” ucap Fadli Zon.
Sementara Istri Fadli Zon juga ikut menanggapi dan menolak disebut genit. Bahkan mengklarifikasi bahwa acara jalan-jalan ke Jepang tersebut didukung oleh istri Akom, meski pada akhirnya berhalangan ikut.
Sebagai masyarakat dan rakyat biasa, saya jadi tambah alergi dengan DPR. Mereka membahas pro kontra istri jalan-jalan ke Jepang. Bayangkan, jalan-jalan hedonis, pakai sepatu kayak titik-titik pun masih diperdebatkan di media. Sudah jelas-jelas tidak etis, masih juga dibela. Aneh. Tapi ini sekaligus kader Gerindra memang buruk -kalau tidak bisa disebut sampah.
Sanusi ditangkap oleh KPK terkait suap zonasi reklamasi Jakarta, M Taufik, saudaranya dan juga kader Gerindra juga kemungkinan besar terlibat.
Sekarang Fadli Zon membela program jalan-jalan istri DPR ke Jepang.
Kualitas otak Fadli Zon sudah tak bisa diragukan lagi. Benar-benar kualitas RSJ. Sebelumnya Fadli Zon terlibat kampanye dan foto-foto dengan pendukung bayaran Donald Trump. Setelah kunjungan kerja yang dibiayai negara, dia dengan Setya Novanto jalan-jalan di Amerika dan beralasan menggunakan duit sendiri. Padahal tiket PP jelas menggunakan anggaran negara.
Fadli Zon membela Setya Novanto terkait kasus Papa Minta Saham, membela Fahri Hamzah yang dipecat PKS.
“Kalau proses internal biasa pergantian orang di komisi fraksi silakan, tapi kalau ini kan diberhentikan. Langkah yang cukup drastis. Kita tidak boleh sembarangan karena ada konstituen. Kecuali yang bersangkutan rela diganti. Tapi ini kan yang bersangkutan melakukan perlawanan jadi kita tunggu,” ujar Fadli. Kesimpulannya, menurut Fadli Zon, kalau tidak rela diganti, ya tidak bisa dilengserkan. Haha otak mana otak?
Tapi ini menjadi menarik, karena Fadli Zon sebelumnya ceriwis seperti istri tetangga kurang kiranti yang begitu lebay mengomentari beda pendapat antar menteri. Nah kalau para menteri itu beda pendapat soal program kerja, sekarang Fadli Zon sebagai pimpinan DPR beda pendapat soal foto, istri jalan-jalan ke Jepang dan banner. Mana yang lebih kampret? Kalau masih ada yang menganggap Fadli Zon dan DPR lebih baik, @Pakar_Mantan ingin mengatakan dengan sangat serius “kalian sampah!”
Kemudian Fadli Zon juga menyindir Jokowi tidak punya leadership karena menterinya gaduh. Kalau begitu mungkin sekarang kita jadi tahu kalau Fadli Zon kurang subsidi otak, dia pimpinan DPR, tapi dia sendiri yang gaduh dengan ketua umumnya. Muahahahhaa.
Kegaduhan ini memang dimulai oleh ketua DPR sendiri, Ade Komarudin yang mungkin niatnya mengkoreksi, mengklarifikasi dan menyelamatkan citra istri-istri dewan. Namun kemudian ditanggapi Fadli Zon dan menyalahkan ketumnya sendiri. Beruntung ada Ruhut Sitompul yang membuat suasana menjadi meriah dengan komentarnya “peening aku tantee….” muahahaha.
Pesan dari saya sebagai rakyat, Pak Fadli Zon tolong jangan wakili kami dengan logika somplak seperti itu. Rakyat Indonesia tak sebodoh anda. Buat Pak Ade, harap sadar, citra DPR sudah terlanjur buruk. Jadi tidak akan selamat hanya dengan komentar anda yang ikut menyalahkan istri-istri DPR yang liburan ke Jepang. Kalau mau aksi nyata, pecat saja Fadli Zon. Itu pasti memperbaiki citra DPR karena Fahri dan Setnov sudah lebih dulu lengser.
Perkara mereka istri-istri DPR yang ke Jepang itu sebelumnya sudah melakukan aksi sosial, tidak ada urusan. Kami menyoroti foya-foya kalian yang berlimpah itu, padahal sebelumnya teriak-teriak gaji DPR kurang dan kecil, seperti ayam tak diberi makan. Kalau ayam saya berisik biasanya saya sembelih, makan kenyang dan hepi, kalian gimana? (seword)
0 Response to "Menteri Gaduh Kerja, DPR Gaduh Istri Genit, Kampretan Mana?"
Posting Komentar